Ilustrasi
![]() |
"Barangsiapa yang mengada-adakan suatu perkara di dalam urusan [agama] kami ini yang bukan berasal darinya, maka la pasti tertolak." (HR. Bukhari dan Muslim).
Imam asy-Syathibi rahimahullah menjelaskan bahwa bid'ah adalah suatu tata cara beragama yang diada-adakan dan menyerupai syari'at. Hal itu dilakukan dengan maksud untuk melebih-Iebihkan dalam beribadah kepada Allah (lihat al Arba'una Haditsan fi Minhaj ad-Da'wah, hal. 70 dan al-l'tisham, [1/ 50]).
Dampak Negatif Bid'ah:
Menimbulkan konsekuensi pendustaan terhadap firman Allah (yang artinya), "Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kallan agama kalian." (QS. Al-Ma'idah: 3). Karena apabila seorang datang dengan membawa bid'ah dan dianggap termasuk dalam agama, maka itu artinya agama ini belum sempurna.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak" (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718).
"Amma ba'du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan (bid'ah) dan setiap bid'ah adalah sesat." (HR. Muslim no. 867).
Dalam riwayat An Nasa'i dikatakan,
"Setiap kesesatan tempatnya di neraka." (HR. An Nasa'i no. 1578. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh AI Albani di Shohih wa Dho'if Sunan An Nasa'i).
loading...
No comments:
Post a Comment