Monday, April 9, 2018

Derita Sakit Aneh, Wanita Spanyol Tinggal di Rumah Kaca 13 Tahun

TEMPO.CO, Jakarta - Juana Munoz, wanita asal Spanyol terpaksa hidup terkurung dalam kotak kaca selama 13 tahun karena menderita penyakit langka dan mengancam nyawanya.

Munoz berusia 53 tahun dari Cadiz tidak dapat mencium suaminya atau memeluk anak-anaknya setelah terdiagnosis 4 penyakit mematikan: multiple chemical sensitivity (MCS), fibromyalgia, sindrom kelelahan kronis, dan tanda-tanda elektrosensitivitas.

Baca: Kisah Ironi Pria Spanyol 12 Tahun Dipelihara Serigala

Keempat penyakit itu diderita setelah 29 tahun lalu ketika dia terpapar debu dari kentang yang terkontaminasi racun anti-germinating, yang ditanam oleh suaminya. Ketika itu,  Juana sedang membersihkan kentang ketika mata kanannya mulai gatal. Setelah digaruk, rasa gatal itu menyebar ke mata dan lidahnya yang kemudian mulai membengkak dan kondisinya memburuk dengan cepat.

Sempat dirawat beberapa saat di rumah sakit, Juana akhirnya diizinkan pulang dengan syarat kehidupannya harus benar-benar steril. Untuk itu suaminya Manuel membuatkan kotak kaca khusus. Rumah kaca itu ditempati Munoz selama lebih dari 1 dekade.

Baca: Kode Rahasia Raja Spanyol Berusia 5 Abad Dipecahkan, Ini Isinya

Munoz menuturnkan hal terburuk bukanlah rasa sakit akibat penyakitnya itu, melainkan efek psikologis karena tidak bisa keluar dan menjalani kehidupan normal dengan orang yang dicintai.

Untuk berkomunikasi dengan keluarganya, Juana terpaksa menggunakan mikrofon yang tersambung dengan pengeras suara dan menggunakan masker buatan Jerman, untuk menghirup oksigen setiap kali dia merasa sesak napas. Dia juga harus hidup dengan aturan ketat terutama untuk makanan yang harus benar-benar organik serta pakaian yang harus terbuat dari serat organik tanpa unsur kimia.

Karena dia mengidap sensitivitas kimia (MCS), Munoz hanya boleh keluar dari kota kaca itu setahun sekali.

Baca: Hari Perempuan Sedunia, 5 Juta Perempuan Spanyol Mogok

Saat ini, Munoz menunggu masker organik tiba dari rumah sakit di Dallas. Ia ingin segera mengenakannya agar dapat memeluk cucu pertama mereka lahir, meski dia ragu. 

"Dalam beberapa minggu cucu saya akan lahir dan saya tidak tahu apakah saya akan dapat memeluknya pada suatu saat dalam hidup saya," kata Munoz seperti dilansir Mirror.

Munoz juga mulai  kampanye yang disebut dalam bahasa Spanyol, El Abrazo atau The Hug untuk membantu pembuatan topeng dengan filter kimia khusus sehingga memungkinkan dirinya yang menderita penyakit langka ini memeluk anggota keluarganya. 

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...