Thursday, April 19, 2018

Sukses Pemilu 2019, Polda Gelar FGD Bersama Parpol, LSM dan Media

Polda Bengkulu menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Splash Bengkulu, Kamis (19/4/2018).

BENGKULU, PB – Dalam rangka menciptakan situasi aman dan kondusif di Provinsi Bengkulu untuk menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019, Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Splash Bengkulu, Kamis (19/4/2018).

Terselenggaranya kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Direktorat Intelkam Polda Bengkulu 2018. FGD ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan peran partai politik, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), media massa dan pemilih pemula untuk turut menyukseskan dan menjaga situasi aman dan kondusif pemilu 2019.

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bengkulu, Ediansyah Hasan, saat membuka acara menyampaikan bahwa selama ini antara Bawaslu dan Polda Bengkulu sudah terjalin hubungan kerjasama yang baik.

"Kerjasama antara pihak Bawaslu dengan Polda sudah berjalan dengan baik untuk keamanan Pemilu Provinsi Bengkulu mendatang," kata Ediansyah.

Deklarasi anti hoax

Untuk menunjukkan aksi nyatanya Bawaslu mengungkapkan bahwa pihaknya juga menyatakan siap melakukan tugas dan fungsinya sebagai pihak yang melakukan pengawasan pemilu sebagai proses demokrasi di Provinsi Bengkulu.

"Bahkan sebelumnya Bawaslu sudah bersama – sama dengan pihak-pihak lain membuat perjanjian dalam bentuk MOU dan sekarang Bawaslu juga sudah mengikatkan diri dengan peraturan bersama yang disertai dengan sanksi pidana," imbuh Ediansyah.

Menurut Ediansyah proses pemilu bukanlah hanya tugas penyelenggara saja, namun menjadi tugas bersama.

"Ini adalah proses demokrasi, tentunya kita semua akan menjadi peserta dan pelaku di sana. Baik itu dari partai politik, NGO dan media massa. Begitu juga dengan pemilih pemula yang merupakan orang-orang yang belum punya pengalaman dan belum tahu bagaimana cara mencoblos serta pelanggaran," ungkap Ediansyah.

Dilain sisi, pihak Polda melalui Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu, AKBP Sudarno menyampaikan bahwa dalam pemilu dan pilkada serentak ini yang paling berpengaruh adalah media sosial.

"Sekarang sudah mulai muncul aneh-aneh salah satunya terkait Pilpres, media sosial menjadi media paling berpengaruh," imbuhnya.

Untuk menciptakan situasi aman dan kondusif Pemilu tahun 2019, pihak kepolisian sudah membentuk tim Cyber Patrol.

"Terkait penyelenggaraan pemilu di Bengkulu kita juga punya pasukan Cyber Patrol. Petugas Cyber Patrol ini terdiri dari mesin dan manusia. Tujuannya untuk mengetahui kondisi dan apa saja yang beredar di media saat ini. Semua postingan atau informasi yang sifatnya tidak benar maka kami akan tindak lanjuti. Ini upaya kami untuk mencegah pemberitaan negatif dan hoax. Jika kita menemukan berita yang tidak benar atau hoax, kita akan stempel dengan tulisan hoax dan selanjutnya disebarkan kembali," ungkap Sudarno.

Pihak kepolisian mengingatkan kepada masyarakat bahwa dengan adanya media yang begitu berpengaruh, masyarakat harus dapat mengontrol media, jangan sampai justru dikontrol oleh media. Dengan seperti itu maka keamanan dan ketertiban di Provinsi Bengkulu dapat terjaga.

Foto bersama

Setelah sesi diskusi dan tanya jawab FGD selesai, acara diakhiri dengan penandatangan deklarasi anti hoax sebagai wujud dukungan pesta demokrasi Pemilu tahun 2019 yang aman dan damai, anti money politik hate speech serta black campaign. [Deni Dwi Cahya]

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...