SURYA.co.id | SIDOARJO - Banjir kembali terjadi di Jalan Raya Porong, Jumat (20/4/2018). Air dengan ketinggian sekitar 20 cm menggenangi jalur di sisi timur, atau jalur dari Sidoarjo dan Surabaya menuju Pasuruan atau Malang.
Sementara jalur bagian bagian barat atau jalur dari arah sebaliknya, sama sekali tidak terendam air.
"Biasanya banjir di jalan ini terjadi setelah hujan deras mengguyur lama. Ini tidak ada hujan kok banjir," keluh Abdul Hamid, seorang warga yang melintas di sana Jumat siang.
Air pinggir jalan atau sisi paling timur menggenang lebih tinggi dibanding bagian tengah jalan. setidaknya panjang jalan yang terendam mencapai 200 meter.
Akibatnya, pengguna jalan yang melintas dari Utara atau arah Sidoarjo menuju Malang, harus memilih jalan paling kanan agar kendaraannya tidak terjebak banjir.
Kontan saja, kepadatan arus lalu lintas di sana pun terus terjadi, karena mayoritas kendaraan hanya menggunakan lajur paling kanan.
Sebaliknya, arus lalu lintas dari Utara atau arah Malang lancar tanpa kendala.
Sejumlah warga di sana menyebut, banjir yang menggenangi jalur ini sudah terjadi sejak Kamis sore. Karena tidak ada hujan, mereka menduga genangan air itu akibat luberan dari sungai yang ada di sekitar Porong.
Sementara menurut Humas Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS), Henki Listia Aji, air yang menggenang di jalan yang bersebelahan dengan pusat semburuan lumpur di Porong Sidoarjo tersebut akibat drainase yang tidak bisa didorong ke sungai karena pompa sedang rusak.
"Banjir itu akibat drainase. Biasanya air didorong atau dipompa menuju Kali Ketapang. Tapi karena pompa sedang rusak sehingga tidak bisa dilakukan pemompaan air ke sungai," kata Henki.
No comments:
Post a Comment