BANYAK orang yang menggunakan kaus kaki tidak lebih dari sekadar atribut sederhana. Faktanya, banyak orang-orang terdahulu yang menempuh perjalanan jauh dan secara dramatis demi revolusi penggunaan kasus kaki selama berabad-abad. Kaus kaki dianggap oleh banyak orang sebagai jenis pakaian tertua. Berabad-abad lalu, nenek moyang kita menggunakan kulit hewan untuk menutupi kaki dan pergelangan kaki mereka agar bisa memberikan kehangatan dan kenyamanan yang sangat dibutuhkan.
Sepasang kaus kaki tertua ditemukan di kota Oxyrhynchus, Mesir. Kaus kaki tersebut diciptakan dengan cara mengikat jarum. Lalu kaus kaki kuno aneh ini dipamerkan di Museum Victoria and Albert di London.
"Kaus kaki Roma-Mesir ditemukan di tempat pemakaman Oxyrhynchus kuno, sebuah koloni Yunani di Sungai Nil di Mesir tengah pada akhir abad ke-19. Kaus kaki tersebut diberikan ke museum pada 1900 oleh Robert Taylor Esq., 'Kytes,' Watford. Dia adalah pelaksana warisan almarhum Major Myers dan barang-barang ini dipilih dari daftar tekstil sebagai contoh barang yang menguntungkan," ungkap pihak Museum, dikutip dari The Vintage News, Sabtu (18/11/2017)
Tampaknya manusia mengetahui manfaat memakai kaus kaki sejak awal budaya dan peradaban, termasuk orang-orang dari Yunani Kuno. Penyair Yunani yang terkenal, Hesiod, memberi salah satu laporan tertulis pertama tentang pentingnya menjaga kaki agar tetap hangat dengan menggunakan "piloi", kaus kaki kuno yang terbuat dari bulu binatang kusut.
Dalam puisi didaktiknya yang berjudul Works and Days, Hesiod menasihati saudaranya Perses untuk melindungi dirinya sendiri dengan menggunakan kaus kaki kuno jenis ini.
"Di sekitar kaki Anda, ikatlah sandal Anda yang terbuat dari kulit sapi yang diburu secara brutal dan, di bawah ini"
Selain itu beberapa tahun yang lalu, penggalian di North Yorkshire membawa para arkeolog ke sebuah kesimpulan bahwa legiuner Romawi mengenakan kaus kaki dengan sandal. Meskipun orang jarang melihat patung Romawi Kuno yang mengenakan kaus kaki, kenyataannya orang Romawi Kuno serupa dengan orang Yunani Kuno, mengenakan kaus kaki untuk perlindungan terhadap cuaca dingin. Selain itu, kaus kaki juga dikenal hanya dipakai oleh orang-orang "suci" untuk melambangkan kemurnian.
Tidak sampai 1000 Masehi, kaus kaki menjadi objek yang menonjol dalam kehidupan sehari-hari dan simbol kekayaan di kalangan bangsawan. Namun, hal tersebut berubah dengan penemuan mesin rajut pada 1589, yang memungkinkan kaus kaki dirajut jauh lebih cepat daripada merajutnya dengan tangan. Zat baru yang aneh yang dikenal sebagai nilon diperkenalkan pada 1938 yang menyebabkan sebuah revolusi di seluruh industri tekstil dan mengubah produksi kaus kaki selamanya.
Hari ini di abad 21, kaus kaki dapat digunakan untuk segala jenis kebutuhan, tujuan, atau gaya. Satu-satunya hal yang tetap menjadi perjuangan adalah menjaga agar kaus kaki tetap sepasang utuh.
(pai)
(rfa)
No comments:
Post a Comment