Sumur bertuah itu berusia 133 tahun. Dari tulisan yang tertempel di sumur, menginformasikan jika sumur itu dibangun pada tahun 1884. Saat itu, bangunan kokoh ini menjadi tempat tinggal warga Belanda yang bernama CH Portier.
Keberadaan sumur itu dipertahankan, sampai tempat ini menjadi rumah tinggal keluarga Presiden pertama RI, Soekarno di tahun 1917.
Air yang keluar dari sumur ini jernih dan terasa sangat segar, saat kita meminumnya langsung tanpa dimasak.
Herannya, tak satupun pengunjung yang meminum air itu masih mentah, lalu dikabarkan sakit. Justru sebaliknya, pengelola Istana Gebang bilang, mereka justru kembali ke tempat ini, untuk kembali mengambil air dari sumur tua itu.
"Mereka juga suka membawa air sumur ini. Makanya kami sediakan di dalam botol, ada juga yang membawa tempat sendiri," jelas Yulita Chandra (45) seorang guide di Istana Gebang, Kamis (26/10/2017).
Dari tujuh sumur yang berada di areal Istana Gebang, hanya sumur tua di bagian belakang kanan ini yang masih difungsikan sampai sekarang.
Mulai untuk kebutuhan domestik rumah tangga istana, menyiram tanaman, sampai kebutuhan air bersih bagi para pedagang yang mangkal di ujung barat Istana Gebang.
"Yang dipasang mesin pompa hanya sumur ini. Jadi kebutuhan air tiap hari sangat banyak. Untuk keperluan kami sendiri sama para pedagang itu. Belum lagi untuk dibawa para pengunjung," jelas Yulita.
Dalam satu hari, pengelola Istana Gebang menyediakan sebanyak 30 botol air dari sumur bertuah itu.
Kabar sumur bertuah di Istana Gebang telah menyebar luas. Dari keterangan petugas Istana Gebang, tiap pagi selalu ada rombongan ziarah wali yang mampir ke rumah masa muda Soekarno ini. Mereka selalu menyempatkan mengambil air dari sumur tua ini.
(bdh/bdh)
No comments:
Post a Comment