Saturday, September 23, 2017

Buah Impor dari China dan Amerika Kuasai Pasar Tradisional Cirebon

Buah impor dari China dan Amerika membanjiri pasar tradisional di Cirebon. Foto: Andri Wiguna/Radar Cirebon

CIREBON – Pasaran buah lokal kini semakin terpuruk. Jangankan di supermarket, untuk kelas di pasar tradisional saja, buah lokal kalah saing dan dihargai jauh lebih murah dari buah impor.

Salah satu pasar tradisional yang kebanjiran buah impor adalah Pasar Pabuaran Kidul. Dari 35 pedagang buah dan sayur di pasar tradisional ini, sebagian besar menjual buah impor dalam jumlah banyak.

Buah impor konon lebih diminati. Hal ini dikarenakan kondisi fisik buah yang lebih mulus dan terlihat bersih. Sementara buah lokal yang dari sisi fisik terlihat kusam dan sedikit kotor.

"Kalau pembeli tergantung. Kalau untuk dikonsumsi atau buat hidangan, biasanya pada pilih buah impor, dari mulai anggur, pir sampai apel. Kalau buah lokal seperti sawo, salak dan jeruk, biasanya yang beli jarang untuk dikonsumsi, tapi untuk dijual lagi. Biasanya tukang warungan," ujar Ria (28) salah satu pedagang buah di Pasar Pabuaran Kidul, kemarin.

Untuk mendapatkan buah impor, Ria mengaku tidak terlalu sulit karena di Cirebon sudah ada distributornya. Langganannya adalah sebuah distributor besar di Kota Cirebon, yang menyediakan segala macam buah-buahan impor. Ia pun tak perlu menyiapkan dokumen khusus ataupun persayaratan yang njlimet untuk bisa berjualan buah impor.

"Tidak ada pakai surat aneh-aneh. Cuma datang, belanja, bayar terus dijual di sini. Kalau surat mungkin di tingkat distributornya, saya kurang paham. Setahu saya yang paling banyak itu buah dari China dan Amerika," imbuhnya.

Sementara itu, salah satu petugas Pasar Pabuaran, Kudira saat ditemui Radar mengakui, jika pedagang buah-buahan impor di pasar tradisional Pabuaran Kidul cukup banyak. Kondisi tersebut, menurutnya, hampir terjadi di sebagian pasar tradisional lainnya di Kabupaten Cirebon.

"Kalau sekarang sih nyari buah impor gampang ya, hampir di setiap pasar ada. Padahal memang dulunya hanya da di mal saja. Kalau mau beli apapun sekarang termasuk yang impor ada semua di pasar," ungkapnya.

Terpisah, Aktivis Cirebon Timur, Rian Jaelani mengaku miris dengan kondisi yang ada saat ini. Menurutnya, kalaupun untuk memenuhi kuota pasar, seharusnya ada proteksi untuk petani buah lokal. Sehingga tidak terlalu tergerus dengan kedatangan buah-buah impor.

"Masa iya, untuk urusan buah saja harus digerus buah dari luar. Harusnya untuk  menaikan kualitas buah, pemerintah harus melakukan transfer ilmu. Bisa tidak metode yang digunakan petani luar itu diterapkan di sini," bebernya.

Ia pun setuju jika seandainya pemerintah menetapkan batasan peredaran buah impor, sehingga petani lokal bisa bersaing dan tidak tergerus kedatangan buah impor. "Kalau perlu, buah impor hanya ada di mal, di pasar tradisonal tidak boleh. Harus diatur regulasinya, dari pusat hingga ke daerah. Ini terlalu bebas kalau menurut saya," ungkapnya. (dri)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...