TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang selaku "tuan rumah" tidak hadir dalam acara peresmian megaproyek Perluasan Pelabuhan Benoa Senin (18/9/2017) di Dermaga Timur Terminal International Pelabuhan Benoa.
Dirut PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Ari Ashkara tak mau berkomentar banyak soal ini.
"Jangan tanya saya dong, yang jelas kami sudah undang beliau. Kemarin malam bilangnya Oke," kata Ari kepada awak media usai acara Sandbreaking Ceremony Of The Benoa Tourism Port itu.
Untuk diketahui, megaproyek Perluasan Pelabuhan Benoa sampai saat ini belum ada rekomendasi dari Pemkot Denpasar. Lantaran lambat dan rumitnya urusan rekomendasi dari Pemkot Denpasar itu, maka pemerintah pusat mengambil kebijakan untuk mengambilalih proyek tersebut.
Meski belum ada rekomendasi dari Pemkot Denpasar, namun Pelindo III tetap memenuhi janjinya untuk memberikan lahan seluas 4,8 hektare kepada Pemkot Denpasar dalam perluasan pelabuhan Benoa. Selain itu, di luar 4,8 hektare, Pemkot Denpasar juga diberikan lahan untuk membangun kantor pemerintah.
"Yang 4,8 hektare sudah tertuang dalam RIP (Rancangan Induk Pelabuhan). Jadi di luar itu kami kasih untuk bangun kantor," kata Ari Ashkara yang disebut-sebut ada hubungan kekeluargaan dengan Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jayanegara ini.
Sebelumnya, kesepakatan "bagi-bagi lahan" itu dibuat agar Pemkot Denpasar mau mengeluarkan rekomendasi. Namun, rupanya persoalan belum selesai lantaran antara RIP Benoa dan Perda RTRW Kota Denpasar belum sinkron.
Hadi dalam acara peresmian megaproyek pelabuhan Benoa itu, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan; Deputi Bidang Infrastruktur Ridwan Jamaludin, Menteri Perhubungan Laut, Wakil Gubernur I Ketut Sudikerta, dan salah satu anggota DPD RI asal Bali. (*)
No comments:
Post a Comment