POJOKJABAR.com, SUKABUMI – Kematian RS pelajar kelas dua SD Negeri di Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi membuat publik bertanya-tanya.
Pasalnya menurut keterangan keluarga dan teman-temannya, RS korban pelajar SD tewas itu, meregang nyawa karena dipukul kawannya sendiri hingga terjatuh.
Namun Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi menyimpulkan tidak ditemukan tanda-tanda pemukulan akibat benda tumpul di tubuh korban.
RS inisial pelajar yang diduga tewas karena menjadi korban bullying itu mulanya dilaporkan teman-temannya pingsan karena dipukuli.
Kakak kandung korban, Abdurohim, warga Kampung Citiris RT, 05/06, Desa Hergarmanah Kecamatan Cicantayan setelah mendengar kabar itu langsung menuju sekolah.
Ia melihat adiknya terkapar, dan langsung memegang denyut nadi SR.
"Saat saya pegang sudah tidak berdenyut nadinya," kata dia.
Melihat kondisi tersebut Abdurohim langsung membawa segera ke Puskesmas. Dan benar saja Puskesmas memastikan SR sudah meninggal dunia.
Guna memastikan lebih lanjut Abdurohim membawa adiknya ke RSUD Sekarwangi.
Berdasarkan keterangan yang didapat teman-temannya, adiknya itu dipukuli temannya hingga terjatuh.
Bukan itu saja, telinga korban juga disambat menggunakan keripik dan disiram minuman ringan.
"Saya dan keluarga sedang berembuk untuk penyelesaian kasus ini. Dan kami meminta kasus ini diusut tuntas," katanya.
Kini kasus pemukulan yang menyebabkan siswa kelas II SD meninggal ditangani Polsek Cibadak.
(sta/pojokjabar)
No comments:
Post a Comment