Jakarta, GATRAnews - Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Desmond Junaidi Mahesa, menyayangkan ada aksi demonstrasi yang digelar di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Senin (6/2) siang kemarin.
Sebagai mantan Presiden RI, harusnya kediaman SBY dijaga dengan ketat oleh pihak berwajib, baik itu Paspampres atau Polisi.
"Pertanyaan pertama adalah apakah negara ini tidak menghormati mantan pimpinan nasional kita? Peran Polisi dan Paspampres di situ kalau digeruduk ada proses pembiaran. Ini sesuatu yang menurut saya aneh. Kenapa aneh? Harusnya mantan Presiden di negara mana pun dihormati. Termasuk mantan itu bermasalah secara hukum," terang Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (7/2).
Politisi Partai Gerindra ini juga tidak bisa memastikan, apakah petugas terkait benar membiarkan demo berlangsung atau memang ada kelalaian di sana. Namun pemerintah wajib menjelaskan ikhwal demonstrasi yang digelar ratusan mahasiswa tersebut.
"Ini bicara tentang kewibawaan negara, kepala negara. Kalau ini terjadi pada saat Pak Jokowi tidak berkuasa lagi diperlakukan kayak gini kan menyedihkan. Harusnya ini pembelajaran untuk mantan Presiden ke depan, tidak diperlakukan seperti itu," tegas dia.
Desmond menambahkan, secara personal dia tidak membela Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. Melainkan, lebih pada aspek kewibawaan negara. Jika ini dibiarkan bisa saja pasca Presiden RI Joko Widodo turun, maka akan ada lagi aksi serupa di kediaman Jokowi.
"Kalau tidak diperjelas akhirnya kayak kesan balas membalas," tutup Desmond.
Reporter: Wem Fernandez
Editor: Arief Prasetyo
No comments:
Post a Comment