Friday, January 20, 2017

Sedang Populer, Aplikasi Ubah Wajah Anime Ini Ternyata Berbahaya!

Metrotvnews.com: Meitu adalah aplikasi yang akan mengubah foto selfie Anda menjadi karakter anime. Kini, ia sedang menjadi viral di Amerika Serikat. Namun, diketahui bahwa aplikasi ini meminta izin untuk begitu banyak data pribadi dan fitur di smartphone pengguna. 

Seperti yang disebutkan oleh Wired, bukan hal yang aneh jika sebuah aplikasi meminta akses ke berbagai data dan fitur di smartphone untuk memastikan ia dapat berjalan dengan lancar dan memberikan pengalaman terbaik.

Namun, aplikasi yang baik hanya akan meminta akses sesedikit mungkin. Ia hanya akan meminta izin akses ke data/fitur yang memang ia perlukan. 

Mengingat Meitu adalah aplikasi edit fotografi, tidak heran jika ia meminta akses ke kamera. Namun, ia juga meminta data lokasi GPS pengguna, informasi operator telekomunikasi, data jaringan WiFi, informasi kartu SIM, status apakah ponsel sudah di-root atau di-jailbreak dan IMEI yang bisa digunakan untuk melacak ponsel dan penggunanya di internet.

"Banyak aplikasi yang mengumpulkan data, tapi biasanya ia adalah perusahaan ternama yang sudah kita percaya dengan data kita," ujar Greg Linares, peneliti keamanan di perusahaan manajemen ancaman siber, Vectra Networks.

Meitu, yang berbasis di Tiongkok, adalah "perusahaan asing dan mereka mengumpulkan data yang sangat aneh yang seharusnya tidak diperlukan untuk membuat aplikasi bekerja."

Menurut para ahli, alasan mengapa Meitu meminta begitu banyak izin ke informasi pengguna adalah karena ia memiliki paket analitik dan pelacak iklan.

Meitu bukanlah satu-satunya aplikasi yang memiliki adware yang tersembunyi dalam aplikasinya. Karena itu, penting bagi pengguna smartphone untuk memerhatikan informasi apa saja yang diminta oleh sebuah aplikasi. 

Bahkan aplikasi populer seperti Pokemon Go bisa terkena masalah jika penggunanya tahu bahwa ia meminta akses data terlalu banyak. Masalahnya, tanpa memiliki pengetahuan teknis, sulit untuk tahu apakah sebuah aplikasi mengandung kode jahat atau malware.

"Saya bisa menganalisa kode ini selama berhari-hari," ujar peneliti keamanan iOS dan ahli forensik, Jonathan Zdziarski. "Sebagian besar isinya tidak aneh. Saya tidak melihat adanya kode yang bersifat jahat, tapi itu bukan berarti tidak terdapat sesuatu yang serius di aplikasi itu.

"Satu hal yang menarik adalah karena ada begitu banyak paket analitik dan pelacak iklan yang dimasukkan ke dalam aplikasi ini. Saya hitung, setidaknya ada 6 paket berbeda di aplikasi ini. Biasanya, Anda tidak memerlukan sebanyak itu kecuali jika Anda memang menjual data."

(MMI)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...