Sunday, December 25, 2016

Wabup Limapuluh Dengar Panggilan Aneh Saat Ziarah di Makam Tan Malaka di Kediri

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Pemkab Limapuluh Kota akan mengajak Pemkab Kediri untuk bermusyawarah terkait rencana pemindahan makam pahlawan nasional, Datuk Ibrahim Tan Malaka.

"Tradisi kami, masyarakat Minang, bukan mencari kebenaran, tapi mencari kebaikan. Kalau musyawarah itu untuk kebaikan, kami akan lakukan," ungkap Ferizal Ridwan, Wakil Bupati Limapuluh Kota kepada Surya Online, Minggu (25/12/2016).

Dijelaskan Ferizal Ridwan, ada yang perlu dipertimbangkan lagi terkait pemindahan makam Tan Malaka. Masih ada urusan adat yang menggantung. Masalah ini akan mempengaruhi generasi berikutnya.

"Tan Malaka adalah raja atau pucuk suku di Minangkabau. Sehingga kami akan merundingkan lagi antara manfaat dan mudharatnya," ungkapnya.

Namun Ferizal setuju pemindahan makam Tan Malaka jangan sampai merusak tali silaturahmi antara masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota dengan Kediri.

"Jangan sampai menjadi polemik bagi kedua daerah," jelasnya.

Ferizal mengakui rencana pemindahan makam Tan Malaka belum melibatkan Kementerian Sosial (Kemensos). Sekarang masih koordinasi antara Kabupaten Limapuluh Kota dengan Kediri.

"Untuk urusan dengan pemerintah pusat, kami akan koordinasikan," jelasnya.

Sampai sekarang masih ada sejumlah versi terkait jenasah Tan Malaka. Namun Ferizal yakin terhadap hasil penelitian resmi yang telah dilakukan selama ini.

"Dari 14 item parameter tes DNA, hasil tes kerangka jenasah ada 9 yang memenuhi," jelasnya.

Namun hal penting lainnya adalah hubungan darah dan panggilan gaib.

"Saat kami ziarah ke makamnya, terjadi hal aneh. Panggilan itu di luar akal kita," ungkapnya.

Sejak ditemukan di Desa Selopanggung, Semen pada 2007, belum ada pihak yang menyanggah makam tersebut. Makam Tan Malaka ditemukan setelah Harry A Poeze, peneliti sejarah asal Belanda melakukan investigasi selama bertahun-tahun.

Tan Malaka ditetapkan sebagai pahlawan kemerdekaan nasional melalui Kepres No 53/1963 tertanggal 28 Maret 1963. Almarhum lahir di Suliki, Sumatera Barat pada 1894 dan meninggal di Kediri 21 Februari 1949.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...