Friday, December 23, 2016

Terduga Teroris Syafi'i Rencananya Nikah 8 Januari

LUBUKPAKAM, TRIBUN - Pernikahan Roni Syamsudi Lubis alias Syafi'i sedianya dilaksanakan pada 8 Januari mendatang. Namun perhelatan ini hampir dapat dipastikan gagal. Bagaimana tidak? Terduga teroris yang ditangkap Tim Detasenen Khusus 88 Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan. Bahkan Herman Lubis, ayah, dan Hlm, calon istrinya pun turut serta dibawa penyidik ke Jakarta sebagai saksi.

"Rencananya tanggal 8 Januari 2017 ini mereka akan menikah. Hlm ini guru di Marindal. Saya rasa dia (Hlm) juga nggak tau kalau dia itu ikut seperti itu (jaringan teroris). Nggak tau lagilah ini cemana, harapan saya dia tetap jadi anak baiklah dan jadi anak yang sholeh lah," ujar Anita, ibu kandung Syafi'i saat ditemui Tribun Medan/Tribun-Medan.com, Kamis, (22/12).

Hlm, kekasih Syafi'i merupakan seorang guru sekolah dasar (SD) di Marindal. Jalan Marindal memanjang dari wilayah Medan hingga Deliserdang, namun Anita tidak memerinci lokasi Hlm bekerja.

Saat diwawancarai, Anita berada di kediaman ibu angkat Syafii yang terletak di Kompleks Taman Tamora Indah II, Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang. Kediaman ibu angkat Syafii ini langsung menjadi incaran wartawan begitu mengetahui ada informasi kalau Anita berada di rumah tersebut. Awalnya Anita sendiri sempat berusaha menghindari wartawan yang ingin mewawancarainya, namun lama-kelamaan dia bersedia berbicara.

Air mata Anita, tampak menetes ketika menceritakan kepribadian Syafi'i. Ia menyebut Syafi'i merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Secara pribadi dia sendiri mengaku tidak menyangka anaknya itu terlibat dalam tindak kejahatan terorisme. Sebab selama ini, anaknya bekerja di Batam, Kepulauan Riau dan baru sekitar satu tahun saja kembali ke Deliserdang.

"Di Batam, dia itu kerja di Pabrik Epson. Sudah 8 tahun juga dia di sana. Dia kerja ke Batam karena mau sambil kuliah. Sekarang dia di sini mau nunggu panggilan kerja. Dia ini baik, nggak neko-neko dan nggak macam-macam. Nggak ada yang aneh-aneh saya rasa. Ya terkejut lah bisa seperti ini. Nggak tahu saya, dia ikut gabung (sama jaringan teroris)," kata Anita.

Terkait adanya penggerebekan di rumahnya yang ada di Desa Ajibaho, Anita sendiri baru mengetahuinya setelah menonton tayangan televisi. Ia menjelaskan saat penggerebekan oleh Densus 88, dia dan suami memang sedang berada di rumah ibu angkat Syafi'i. Ia mengaku belum mengetahui kapan akan pulang ke rumah. Saat ini, dia merasa masih nyaman tinggal di rumah ibu angkat Syafi'i.

Bagaimana sosok Syafi'i? Seorang warga kompleks Taman Tamora Indah mengaku mengenal Syafi'i. Semasa kecil, Syafi'i pernah tinggal lama bersama ibu angkatnya itu.

"Kami ya terkejut jugalah. Kami juga taunya itu dari TV lah semalam. Kalau dia (Syafi'i) ini setahu saya orangnya ya biasa ajalah. Nggak ada yang aneh anehlah. Orangnya sih ya baik, biasa ajalah. Cuma dia itu dulunya tinggal di sini saat kecil kalau sekarang nggak di sini. Yang di sini itu rumah orang tua angkatnya, Ibu Neng namanya. Semalam polisi juga sempat datang ke sini," kata Siti, istri Ketua RT setempat.

Jarang Bergaul
Terduga pelaku teroris, Syafi'i jarang bergaul dengan masyarakat sekitar. Dia hanya ke luar saat membeli makanan. Sembiring, tetangga Syafi'i mengatakan pria yang sebelumnya tinggal di Batam tersebut hanya meninggalkan rumah seperlunya. Bila ke luar rumah, Syafi'i selalu menggunakan lobe atau kopiah haji.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...