KOTA BATU – Derita membawa berkah. Mungkin istilah itu cocok untuk petani jambu Bangkok merah Kota Batu. Sebab, serangan demam berdarah dengue (DBD) di berbagai daerah akhir-akhir ini, membuat permintaan jambu Bangkok merah meningkat.
Bahkan, permintaan buah itu mencapai 1 ton per bulan yang sebelumnya terjual maksimal hanya setengahnya. Hal senada dialami Untung Santoso, petani jambu Bangkok merah di Dusun Sanrean, Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Menurutnya, sejak dua bulan terakhir ini, permintaan jambu tersebut melonjak. "Katanya, dibuat jus untuk obat DBD," kata Untung Santoso di sela-sela memanen jambu merah, kemarin (23/12).
Sebagian masyarakat Kota Batu sudah paham betul khasiat jambu Bangkok merah, yaitu untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan trombosit darah pasien DBD. Penyakit ini biasanya akan mewabah saat musim hujan. Untung menambahkan, permintaan tersebut datang dari kota-kota besar, misalnya Surabaya dan Jakarta. "Proses kirimnya mingguan. Kalau ditotal, sebulan jumlahnya sampai 1 ton," ucapnya. Tak hanya itu, lanjutnya, harga buah tropis tersebut juga terjangkau bagi konsumen. Lantaran, pada panen yang lalu, harganya turun. Dari harga Rp 7 ribu menjadi Rp 3,5 ribu per kilogram.
Praktis, harganya turun Rp 3,5 ribu per kilogram. "Sebab lagi panen raya, buah di pasaran melimpah," terang pria kelahiran Desa Sumberejo ini. Di samping itu, lanjutnya, jambu Bangkok merah Kota Batu mengandung antioksidan yang dapat menghaluskan kulit dan mengobati jerawat. Buah ini pun mengandung serat alami yang sangat bermanfaat, yang bisa menjaga kesehatan pencernaan. "Kami juga pakai pupuk organik. Jadi, bebas bahan kimia dan racun," imbuhnya. (zya/c4/im)
No comments:
Post a Comment