Denmark harus mengakui keunggulan Kroasia di babak adu penalti usai bermain imbang 1-1 selama 120 menit, di babak 16 besar Piala Dunia 2018, Senin (2/7) dini hari WIB.
Hasil itu otomatis membuat Denmark harus tersingkir dari turnamen akbar yang dihelat di Rusia tersebut. Fakta ini jelas menyakitkan untuk seluruh penggawa Tim Dinamit khususnya sang kiper utama, Kasper Schmeichel.
Pasalnya penjaga gawang berusia 31 tahun tersebut tampil spektakuler sepanjang laga. Dia catatkan empat penyelamatan krusial, termasuk tendangan penalti Luka Modric di babak perpanjangan waktu. Dua tembakan di babak adu penalti pun berhasil digagalkannya.
Karenanya Schmeichel merasa aneh ketika FIFA menobatkannya sebagai Man of the Match. Walau kekecewaan lebih besar menyelimuti, pemain Leicester City mengaku tetap menyimpan rasa bangga atas performa yang sudah ditampilkan timnya di sepanjang turnamen.
"Ini perasaan yang aneh. Ada kekecewaan yang sangat banyak tapi juga kebanggaan yang besar pada penampilan kami. Kami punya peluang dan kami adalah tim yang lebih baik di paruh kedua," ungkap Schmeichel di laman resmi FIFA.
"Saya telah memainkan banyak pertandingan dan [laga dengan] penalti. Saya mengikuti intuisi saya, seperti yang saya rasakan saat ini dan sayangnya itu tidak cukup. Bagaimanapun semua yang cukup berani berdiri dan mengambil penalti adalah pahlawan. Tim ini luar biasa. Tim yang membuat saya bangga sudah menjadi bagiannya," lanjutnya.
"Kami akan kembali. Penting untuk mengingat perasaan semacam ini dan menggunakanya di masa yang akan datang," pungkasnya bijak.
. . .
No comments:
Post a Comment