
Toure tengan menyalami Pep saat City berhadapan dengan Brighton di Etihad Stadium, Manchester, Inggris pada Rabu (9/5/2018). Keduanya kini terlibat perseteruan untuk kali kedua. | Nigel Roddis /EPA-EFE
Berakhir sudah delapan tahun kebersamaan Yaya Toure dengan Manchester City. Setelah direkrut dari Barcelona pada 2010, musim depan Toure tak akan lagi mengenakan seragam biru-putih milik City.
Kerja sama antar kedua pihak itu kelar akhir bulan ini. Dan, nampaknya pemain asal Pantai Gading itu memendam dendam kepada mantan bosnya di City, Josep "Pep" Guardiola. Menurut Toure, selama berada di City, Pep berlaku kejam kepadanya.
Selama ini, Toure dan Guardiola memang tak pernah memiliki hubungan yang benar-benar manis. Bukan kali ini saja relasi buruk keduanya berlangsung. Demikian pula kala mereka masih bersama di Barcelona (2008-2010).
"Kapan pun saya menanyakan sesuatu kepada dia (Guardiola), dia selalu memberikan jawaban aneh. Dia mengacuhkanku hingga City datang," ucap Toure saat City merekrutnya 2010, dilansir Daily Mail.
Awal berkarier di City, Toure mendapat banyak menit bermain. Saban musim, setidaknya ia selalu bermain dalam 40 pertandingan di semua pertandingan yang dijalani City hingga musim 2015/2016.
Namun, di musim selanjutnya, argo menit bermainnya menurun menjadi 31 pertandingan. Dan, di musim lalu anjlok: total hanya 17 pertandingan yang diikuti Toure. Penyebabnya?
Pada 2016 City mengontrak Guardiola. Perselisihan Toure-Guardiola pun kembali terjadi untuk kali keduanya, yakni di City.
Seperti saat di Barcelona, perselisihan antara keduanya tak begitu tampak selama musim berjalan. Baru pada saat Toure keluar, dia mengeluarkan segala unek-uneknya. Dan, untuk kali ini, gambaran Toure soal Pep sangat aneh.
"Dia kejam terhadap saya ... Saya sampai pada titik menanyakan diri sendiri, jika ini karena warna kulit," kata Toure kepada France Football (H/T Goal), Senin (4/6/2018). "Pemain Barcelona lain pernah mengalaminya. Mungkin karena kami orang Afrika."
Toure nampaknya sangat yakin bahwa tak terpilihnya ia dalam skuat Pep karena soal ras. Bahkan, ia memberi garansi bakal mengirimkan kue ke rumah Pep bila pelatih asal Spanyol itu memilih lima pemain Afrika dalam satu pertandingan.
"Lebih dari itu, Pep suka mendominasi dan ingin pemain-pemain taat seperti mencium tangannya. Saya tidak suka hubungan seperti itu," katanya. "Dia iri kepada saya."
Benarkah demikian? Bila dasarnya adalah warna kulit, sepertinya hal itu tak tepat. Pasalnya, sejumlah pemain berkulit hitam di City banyak yang menjadi andalan Pep sepanjang musim lalu.
Benjamin Mendy, Kyler Walker, Vincent Kompany, Fabian Delph, Fernandinho, Danilo, Juan Jesus, dan Raheem Sterling, adalah beberapa nama pemain berkulit "tak putih" City yang jadi andalan Pep.
Soal pemain Afrika, hal ini masih belum bisa terjawab. Masalahnya, di skuat utama City musim 2017/2018, hanya Toure yang berasal dari negara Afrika.
Kini, Toure memang tak lagi di City. Namun, nampaknya ia masih enggan meninggalkan kompetisi di tanah Inggris. Salah satu alasannya, ingin membuktikan kepada Pep bahwa ia masih mampu bermain.
"Kami memutuskan musim depan untuk menunjukkan ke Guardiola dan memperlihatkan serta membuktikan kepada suporter City bahwa Yaya (Toure) masih jauh dari pensiun," ucap agen Toure, Dimitry Seluk kepada Sport24 (H/T ESPN)
Seluk bahkan yakin bahwa Toure masih mampu bermain di level tertinggi hingga 3-4 tahun ke depan. Sebagai catatan, usia Toure saat ini adalah 35 tahun.
"Saat ini banyak klub dari beberapa negara yang tertarik kepada Yaya, bahkan dengan tawaran (gaji) besar," kata Seluk.
Agen asal Rusia itu kini menggoda sejumlah klub untuk merekrut pemainnya itu. Tujuannya, lima klub besar: Arsenal, Chelsea, Manchester United, Tottenham Hotspur dan Liverpool.
Bahkan, Seluk mengatakan bahwa pemainnya itu bersedia dibayar 1 pounds (sekitar Rp18.600) per minggu dengan sejumlah bonus bila mencapai target tertentu, bila lima klub tadi bersedia mengontraknya.
"Saya menganggap pemain seperti Yaya tidak akan buruk untuk klub-klub tersebut. Dia seorang pemenang," ucap Seluk.
No comments:
Post a Comment