
Para pejabat AS mengatakan, gejala karyawan konsisten dengan penyakit yang dialami para diplomat AS di Kuba tahun lalu.
Setelah insiden pertama di Guangzhou, tes medis ditawarkan kepada pegawai pemerintah AS dan anggota keluarganya.
"Pemeriksaan medis sedang berlangsung untuk tiap personel yang tercatat mengalami gejala atau ingin skrining awal," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert dalam sebuah pernyataan, dikutip dari NBC News, Kamis (7/6/2018).
Tahun lalu, 24 diplomat AS dan anggota keluarga mereka di Kuba menjadi korban serangan misterius yang membuat mereka menderita luka-luka menyerupai trauma otak. Sepuluh diplomat Kanada dan keluarga mereka juga menderita penyakit aneh.
Departemen Luar Negeri AS memperingatkan para diplomatnya waspada jika mendapati gejala baru yang mungkin dimulai dengan pengalaman sensasi pendengaran yang tidak teridentifikasi.
"Gejala yang dilaporkan termasuk pusing, sakit kepala, tinnitus, kelelahan, masalah kognitif, masalah penglihatan, keluhan telinga dan gangguan pendengaran, dan kesulitan tidur," kata pernyataan itu. (aja)
No comments:
Post a Comment