
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Bila mendengar bagaimana pembuatan minyak kelapa, tentu yang terbayang proses penyulingan pun tidak lepas dari penggunaan api serta penampang wajan.
Kelapa yang sudah diparut biasanya diperas hingga menghasilkan air santan. Sebelum akhirnya air tersebut direbus menggunakan api selama kurang lebih 60 jam.
Minyak kelapa yang sudah bisa digunakan, biasanya akan berwarna bening keemasan lantaran proses pembakaran.
Namun bagi M Yamani, rupanya memiliki cara berbeda serta unik dalam proses pembuatan minyak kelapanya.
Pasalnya, bila masyarakat lainnya terbiasa menggunakan api, namun warga Berangas tersebut tidak.
Ia tinggal hanya memasukkan air kelapa atau santan yang sudah diperas tersebut ke sebuah Piring Melawen.
" Awalnya, juga tidak tahu kok bisa begini. Tapi setelah membuktikan langsung omongan temen, dan ternyata terbukti," kata Taman.
Lebih lanjut, Yamani juga menjelaskan adapun proses penyulingan air santan biasanya berlangsung, hanya dalam tempo satu hingga paling lama tiga hari.
Air santan cukup didiamkan di dalam piring malawen sebelum akhirnya berubah menajdi minyak.
" Ya kalau dipikir dengan akal memang diluar dari nalar. Karena demi menyuling air santan menjadi minyak kan memerlukan api atau pemanasan, sedangkan ini tidak. Wallahu 'alam," tutup Yamani, dengan heran terhadap keistimewaan Piring Malawennya tersebut. (BANJARMASINPOST.CO.ID /A RIZKI ABDUL GANI)
No comments:
Post a Comment