BOLASPORT.COM - Bursa transfer musim panas 2018 sudah dibuka. Klub-klub pun siap saling sikut demi mendapatkan pemain incaran.
Sesi jual-beli pemain selalu memunculkan cerita seru.
Setiap lantai bursa pemain dibuka, selalu saja ada kejadian-kejadian menarik.
Sebagai contoh, pada musim panas 2017, Paris Saint-Germain menggelontorkan 222 juta euro (Rp 3,5 triliun) untuk membeli Neymar dari FC Barcelona.
Nominal tersebut memecahkan rekor transfer dunia.
(Baca juga: Real Madrid Pasang Harga Rp 3,6 Triliun untuk Pahlawan Liga Champions)
Menilik sejarah bursa transfer ke belakang, ada banyak hal-hal unik yang terjadi.
Apa sajakah itu?
1. NEGOSIASI ES KRIM
Man Utd midfielder Hugh McLenahan in 1935. He played 116 United games (12 goals) then moved to Notts Co in 1937. pic.twitter.com/4v3qnzvV9I
— Michael H (@MikeH1964) June 24, 2016
Pada 1928, Hugh McLenahan hanyalah seorang pemain berusia 18 tahun sekaligus pedagang es krim yang sedang mengalami masalah finansial.
Momen tersebut dimanfaatkan oleh asisten manajer Manchester United, Louis Rocca, guna membujuk si pemain agar mendarat di Old Trafford.
(Baca Juga: Real Madrid Hubungi Mauricio Pochettino, Bos Tottenham Hotspur Siap Menggigit)
Rocca menghadiahi McLenahan satu lemari pendingin yang dipenuhi es krim buat didagangkan.
Setelah "disogok" dengan lemari es beserta isinya, Hugh McLenahan pun gabung dengan Setan Merah dan bertahan selama sembilan tahun.
2. PEMAIN LABIL
Σαν σήμερα το 1973 υπογράφει από την Celtic στην Manchester United o Luigi "Lou" Macari.Mία μεταγραφή που στην ουσία "ξεκίνησε" μέσα στην έδρα της Liverpool το Anfield τα χρώματα της οποίας ήταν έτοιμος να φορέσει ο Lou... pic.twitter.com/2uOXk1mVmW
— Theodore Tomaras (@teddytomaras) January 18, 2018
Kisah yang satu ini juga melibatkan Manchester United.
Ketika bursa Januari 1973 dibuka, Lou Macary bertemu dengan Bill Shanky selaku pelatih Liverpool FC.
Pertemuan yang terjadi di Anfield tersebut adalah untuk membicarakan kemungkinan transfer ke Liverpool.
Macari secara lisan menyatakan setuju untuk bergabung dengan The Reds.
(Baca Juga: 10 Laga yang Menggambarkan Kegeniusan Zidane sebagai Pelatih Real Madrid)
Namun, hanya beberapa jam setelah berjumpa Shanky, Lou Macari berubah pikiran.
Ia tiba-tiba memutuskan untuk merumput di Teater Impian setelah dirayu oleh asisten manajer United, Paddy Crerand.
Mereka bertemu secara tak sengaja di tribune stadion ketika berlangsungnya laga Liverpool versus Burnley.
3. BERKAH KAKI

Karier Mauricio Pochettino di sepak bola bisa terjadi karena kaki. Ya, kaki.
Pada 1987, atau ketika masih berusia 14 tahun, pria yang kini melatih Tottenham Hotspur itu melawan permintaan ayahnya untuk melakoni tes di Newell's Old Boys.
Kejadian selanjutnya sungguh di luar dugaan.
Suatu hari, pada pukul 02.00 dini hari, rumah Pochettino disambangi oleh Marcelo Bielsa, yang kala itu menjabat sebagai pelatih tim muda Newell's Old Boys.
Sang nakhoda pun melakukan hal tak biasa, yakni meneliti kaki pemain cilik yang didatanginya.
(Baca juga: Ketika Andres Iniesta Membenci Barcelona)
Ia percaya bahwa seorang pemain hebat bisa dilihat hanya dari kaki.
"Dia mencari kaki seorang pesepak bola. Sebagai gantinya, dia menemukan kaki seorang bocah gemuk," kata Mauricio Pochettino mengenang masa lalu.
Berawal dari Newell's Old Boys, Pochettino kemudian melanglang buana ke klub-klub top Eropa, salah satunya Paris Saint-Germain.
4. MAHAR BERUPA DAGING BABI
Spectacol la Petroșani la promovarea ACS Șirineasa în Liga 2. "Vom deveni Jiul" – Alin Zgripcea https://t.co/bYU2fwocGs pic.twitter.com/f8lsNTi4ed
— Info Petrila (@InfoPetrila) May 28, 2018
Klub asal Rumania, Jiul Petrosani, menjual salah satu pemainnya ke Valcea saat pada bursa Januari 1998.
Namun, bukanlah uang yang mereka dapatkan dari penjualan tersebut, melainkan 500 kilogram daging babi.
(Baca Juga: Kiper Legendaris Liverpool Minta Loris Karius Diampuni Seperti Dirinya)
Daging-daging itu dijual oleh Jiul Petrosani untuk membayar gaji pemain.
5. DIBAYAR DENGAN MINYAK ZAITUN

DOK INSTAGRAM
Uang menjadi salah satu motivasi seorang pesepak bola untuk bermain di sebuah klub.
Namun, hal tersebut tidak berlaku buat Mohammed Sumaila.
Pada Agustus 2017, pemain asal Ghana itu rela membela klub amatir Turki, Yorukalispor, meski hanya dibayar dengan 10 liter minyak zaitun.
(Baca Juga: Akrab dengan Messi Alasan Pemain Muda Ini Dibawa Argentina ke Piala Dunia 2018)
"Saya ditransfer ke Kutahya, tetapi bergabung ke Yorukalispor lebih dulu untuk bermain dalam sebuah turnamen yang berlangsung selama sebulan di Mudanya," kata Sumaila seperti dikutip BolaSport.com dari The Sun.
"Mereka tidak punya uang dan menawari saya minyak organik. Jadi, saya terima saja," tutur penyerang berumur 26 tahun itu.
[embedded content]
No comments:
Post a Comment