Friday, May 11, 2018

Rocky Gerung: Indeks Demokrasi Indonesia Menurun

Hari ini Pkl. 17:20 WIB  •  Dilihat 33 kali  •  http://www.mdn.biz.id/o/36423/

Akademisi asal UI, Rocky Gerung saat menjadi keynote speaker pada forum 20 tahun Reformasi Indonesia di Medan Club, Jumat (11/5/2018). (andika syahputra)

Medanbisnisdaily.com-Medan. Rocky Gurung, akademisi asal Universitas Indonesia (UI) menyebut indeks Demokrasi di Indonesia mengalami penurunan drastis.

Menurutnya, ada 3 hal yang membuat indeks Demokrasi menurun. Pertama, sistem Presidensial Threshold (PT) atau ambang batas pengusulan calon Presiden, meski Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 digelar serentak. Kedua, mengenai Perppu Ormas. Ketiga UU MD3.

"Tiga hal tersebut membuat indeks Demokrasi di Indonesia menurun," kata Rocky Gerung saat menjadi pembicara pada forum diskusi 20 Tahun Reformasi Indonesia Darurat Narkoba, di Medan Club, Jumat (11/5/2018).

Rocky juga menyebut anggota DPR sebagai pengemis disaat momentum Pemilu. Dimana, para calon anggota legislatif mengemis dan meminta suara kepada masyarakat.

Anggota DPR yang terpilih, lanjut dia, harusnya menjadi Watch Dog, atau menggonggong ketika pemerintah melakukan kesalahan. Sebab, yang berpotensi mencuri adalah pemerintah dan memang salah satu tugas dari DPR adalah pengawasan.

"Masyarakat itu harusnya menjadi tuan bagi anggota DPR, karena setiap pemilu mereka mengemis dukungan. Anehnya, ketika terpilih malah anggota DPR galaknya ke masyarakat, salah satunya adalah terciptanya UU MD3, kan aneh," tuturnya.

Pembicara lain, M Joharis Lubis menilai negara yang menganut sistem pemerintahan Presidensial kurang berkembang seperti negara yang menganut sistem kerjaan.

"Lihat Brunai Darussalam dan Malaysia, yang menganut sistem kerajaan, rakyatnya lebih sejahtera," ujar Joharis.

Joharis menilai korupsi di Sumut tertinggi di Indonesia. Namun, masih ada yang menganggap bahwa yang tertangkap itu hanya apes.

"Ada juga yang aneh ketika anggota dewan yang mengembalikan uang korupsi malah tidak diproses hukum," ucapnya.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...