Wednesday, April 4, 2018

KBRI Suriah: Damaskus Aman

TEMPO.CO, Jakarta - Perang sipil Suriah sudah berlangsung tujuh tahun. Perang yang memporak-porandakan negeri itu dimulai pada 2011 atau persisnya terjadi di tengah-tengah gelombang protes Arab Spring melawan rezim-rezim otoriter di negara-negara Arab.

Makhya Suminar, Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler I (PF Protkons) KBRI Damaskus, menceritakan setelah tujuh tahun perang sipil Suriah, ibukota Damaskus dari sisi politik dan keamanan relatif aman. Demikian pula dengan wilayah-wilayah yang berada di bawah kontrol pemerintah meski sesekali masyarakat kota Damaskus masih mendengar gelegar suara mortar atau roket di kejauhan, tetapi rutinitas masyarakat tidak terganggu.

Baca: Jerman Menuding Suriah Melakukan Pembunuhan Massal ke Warga Sipil

Indonesia mempertahankan KBRI Damaskus untuk melindungi para WNI yang bertahan di negara perang itu, khususnya untuk melindungi para korban TPPO. Dokumen: KBRI Damaskus

Baca: Gempuran Amerika Serikat ke Suriah Tewaskan 129 orang

Makhya menyebut, kondisi aman kota Damaskus terasa bila indikatornya adalah tidak ada jam malam, listrik, air dan bahan makanan tersedia melimpah. Lalu, obat-obatan dapat dibeli dengan harga murah, rumah-rumah sakit beroperasi seperti biasa, anak-anak bersekolah, orang kantoran rutin pulang-pergi bekerja.

Mal dan supermarket masih menyediakan kebutuhan masyarakat, serta tempat hiburan seperti bioskop masih memutar film-film terbaru. Bukan hanya itu, tempat bowling juga masih buka hingga tengah malam, termasuk kafe dan restoran masih dikunjungi para pelanggannya. 

"Damaskus aman, tetapi, ya, jangan aneh-aneh berkunjung ke tempat-tempat yang masih bergolak atau belum sepenuhnya dikuasai pemerintah. Selain Damaskus, Aleppo, Lattakia, Tartous, Hama, dan Homs bisa dikunjungi. Di sini, mau ke salon kecantikan juga bisa atau sekedar duduk-duduk sambil minum teh atau ngopi di taman-taman yang tersebar di seantero kota Damaskus," kata Makhya kepada Tempo, Selasa, 3 April 2018. 

Setelah tujuh tahun perang sipil Suriah, ibukota Damaskus, dari sisi politik dan keamanan relatif aman. Sumber: Muhammad Ramdhan/PWNI Kemenlu

Makhya menceritakan banyak tempat bersejarah yang bisa dikunjungi wisatawan di ibukota Damaskus. Selain ikon kota Damaskus "Masjid Umawi", ada pula makam para keluarga atau sahabat Rasulullah SAW termasuk para perawi hadits dan gereja-gereja. Tak hanya itu, kafĂ©-kafe kuno, pasar-pasar kuno, perkampungan kota tua. 

Gelombang protes Arab Spring terjadi di banyak negara kawasan termasuk Suriah. Pada 15 Maret 2011, ribuan orang berkumpul di kota-kota penjuru Suriah untuk menentang rezim Presiden Bashar AL-Assad.

Dikutip dari www.euronews.com, dalam aksi itu aparat keamanan membubarkan kerumunan dan menangkapi para demonstran, namun tak banyak orang tahu bahwa hari itu adalah awal dimulainya perang sipil Suriah.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...