
JAKARTA - Pemerintah Aceh menggelar lari gembira atau fun run sebagai promosi pra even "Aceh Marathon 2018" di arena Car Free Day, Jalan Sudirman Jakarta, pagi kemarin.
Gubernur Irwandi Yusuf dan Wakil Gubernur Nova Iriansyah mengajak para penggemar olahraga maraton di ibukota adu keunggulan di "Aceh Matathon Internatipnal" di Sabang pada 29 Juli 2018 mendatang. Promosi pra even tersebut diikuti 1500 pelari maraton yang, mengenakan kaos seragam bertuliskan road to Aceh Marathon 2018.
"Kita mengajak warga Jakarta menyemarakkan Aceh Marathon. Kita sengaja gelar promo pra even ini di Jakarta, karena di sini gudangnya para pelari maraton," ujar Gubernur Irwandi Yusuf sesaat setelah melepas peserta fun run road to Aceh Marathon bersama-sama dengan Wakil Gubernur Nova Iriansyah.
Wagub ikut serta dalam barisan para olahragawan maraton tersebut. "Tapi saya larinya kecil-kecil saja," kelakar Nova Iriansyah. Ia didampingi mantan Kepala Dinas Pariwisata Aceh, yang sekarang menjabat Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Regional II Kemenpar RI, Reza Fahlevi.
Hadir juga di arena itu Bupati Gayo Lues, HM Amru, Kepala BPKS yang baru dilantik Sayed Fadhil, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Amiruddin, artis Teuku Edwin, dan Nova Eliza.
Ditanya soal tata cara berpakaian pada saat Aceh Marathon digelar nanti, Nova Iriansyah mempersilakan para wartawan Jakarta hadir sendiri ke Aceh. "Melihat dan hadir langsung ke Aceh jauh lebih baik dari sekedar mendengar info," kata Wagub dalam konferensi pers yang dihadiri puluhan jurnalis ibukota.
Wagub menjelaskan, qanun Syariat Islam yang berlaku di Aceh hanya berlaku untuk orang Aceh muslim saja. "Bagi masyarakat luar Aceh yang tidak beragama Islam, tidak berlaku qanun tersebut," kata Nova Iriansyah.
Ia mencontohkan di Aceh juga ada warga Tionghoa yang non Islam, mereka hidup damai berdampingan dengan warga Aceh. "Jadi silakan datang ke Aceh. Saksikan dan nikmati suasana Aceh secara langsung," imbaunya.
Artis senior berdarah Aceh, Teuku Edwin juga mempersilakan hadir ke Aceh. "Seringkali apa yang kita dengar tidak sesuai dengan kenyataan, karena itu ayo datang ke Aceh," ujar Edwin yang sekarang ikut membuka bisnis kedai kopi di Cinere Jakarta.
Teuku Edwin mengaku bolak-balik ke Aceh dan menyakdikannkehidupan masyarakat di sana baik-baik saja. "Kalau ada isu aneh-aneh, seperti ditangkap kalau tak pakai jilbab, itu tidak ada," katanya.
Aceh Marathon yang akan dihelat pada Juli 2018 mendatang di Sabang diharapkan ikut mendorong kemajuan pariwisata Aceh. Kegiatan tersebut akan dihadiri pelari-pelari dari dalam dan luar negeri dengan total hadiah Rp 3 miliar.(fik)
No comments:
Post a Comment