Thursday, March 22, 2018

Sambal, Pelengkap Menu Makan yang Masih Digemari

Sambal, Pelengkap Menu Makan yang Masih Digemari

"Ternyata orang Indonesia senang makanan yang tak aneh-aneh, dekat, dan akrab dengan mereka," ungkap Lisa Viegiano selaku Brand Director Kaum Jakarta. (Foto: Dok. Medcom.id/Sri Yanti Nainggolan)

Jakarta: Restoran Kaum Jakarta melihat bahwa warga Jakarta cenderung tidak neko-neko dalam hal kuliner. Kesimpulan tersebut didapat setelah melihat pola pemilihan makanan pelanggan di restoran yang berdiri sejak Mei 2017 tersebut. 

"Ternyata orang Indonesia senang makanan yang tak aneh-aneh, dekat, dan akrab dengan mereka. Tapi justru menciptakan makanan yang sederhana itu sulit," tukas Lisa Viegiano selaku Brand Director Kaum Jakarta dalam temu media, Rabu 22 Maret 2018. 

Oleh karena itu, Kaum memiliki berbagai menu sambal yang biasanya pasti ada di piring makan masyarakat Indonesia, terutama dari daerah timur Indonesia seperti sambal matah (Bali), sambal plecing (Nusa Tenggara Barat), dan sambal colo-colo yang merupakan kreasi Kaum. 


(Sambal matah yang menyegarkan khas Bali. Foto: Dok. Medcom.id/Sri Yanti Nainggolan)

Lisa mengungkapkan bahwa mereka memilih bahan-bahan berkualitas untuk setiap pembuatan sambal. 

Misalnya, dalam pembuatan sambal plecing dan sambal matah, mereka menggunakan terasi yang berasal dari Bangka, tepatnya daerah Toboali.

"Terasi daerah lain juga bagus, misalnya dari Cirebon. Namun, terasi dari Bangka tidak mengalami perubahan atau netral dan paling masuk ke dalam menu kami," tukas co-chef Rachmad Hidayat? dari Restoran Kaum Jakarta pada kesempatan yang sama. 

(Baca juga: Tips Memilih Cobek dan Ulekan)


(Sambal colo-colo kreasi Restoran Kaum Jakarta. Foto: Dok. Medcom.id/Sri Yanti Nainggolan)

Kemudian, penggunaan minyak kelapa yang merupakan bahan wajib dalam sambal matah juga didatangkan langsung dari Bali, daerah asalnya. Minyak kelapa tersebut dimasukkan paling terakhir setelah potongan bahan yang berupa bawang merah, cabe merah besar dan kecil, bunga kecombrang, sereh batang, dan lain-lain dicampurkan. 

Terakhir, sambal colo-colo yang cukup kontrovesial. "Ada yang bilang pakai kecap, ada yang bilang tidak. Namun, untuk kreasi Kaum pakai," ujar Lisa. 

Kecap yang dipakai berasal dari pabrik kecap di Cideng, Jakarta, di mana sangat kental dan semakin menambah citarasa dari sambal. 


(Sambal plecing khas dari Nusa Tenggara Barat. Foto: Dok. Medcom.id/Sri Yanti Nainggolan)

Pembuatan sambal colo-colo cukup sederhana, yaitu hanya mencampurkan beberapa potongan bahan yaitu bawang merah, cabe rawit hijau dan merah, perasaan air jeruk nipis, serta tomat merah. 

"Setelah dicampurkan, tunggu sekitar 15-20 menit sebelum disajikan agar semua bahan tercampur dengan rata," sara Chef Rachmad. 

Dari berbagai pilihan sambal di Kaum Jakarta, terdapat lima menu favorit yaitu sambal kluwek, sambal ikan asin, sambal embe (bawang goreng), sambal rica-rica, dan sambal matah. Masing-masing pelengkap tersebut seharga Rp20 ribu. 

(TIN)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...