:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1807943/original/074079900_1513768167-9277390-16x9-large.jpg)
Prakirawan cuaca dari Biro Meteorologi, Dean Marramore, mengatakan bahwa awan melingkar yang terlihat itu disebut awan mammatus atau awan payudara.
"Ini adalah nama latin dan itu berarti payudara, ambing atau kelenjar susu," kata Marramore. "Pada dasarnya, seperti itulah penampilan mereka."
Awan Mammatus terbentuk saat udara dingin tenggelam di bawah awan.
"Mereka biasanya terbentuk di balik badai petir yang parah seperti yang kita alami tadi malam," kata Marramore.
"Anda mendapatkan banyak udara naik ke badai dan kemudian beberapa di antaranya mencoba untuk mengendap kembali."
Marramore mengatakan bahwa formasi awan yang jarang terjadi ini umumnya berlangsung antara 15 dan 20 menit.
Dia mengatakan, awan mammatus yang terjadi saat itu sangat "mengesankan" karena mereka terjadi saat matahari terbenam.
No comments:
Post a Comment