
TRIBUN-TIMUR.COM - Tidur adalah hal yang tentu disukai setiap orang. Tidur membuat badan dan pikiran rileks.
Tidak ada istirahat yang paling sempurna selain dengan tidur. Mulai dari pikiran sampai mood kita saat siang hari, ternyata dipengaruhi oleh kualitas tidur di malam hari. Bahkan, tidur di siang hari juga mempengaruhi tingkat kecerdasan.
Tapi, meskipun tidur sangat bermanfaat bagi otak, durasinya tetap perlu diatur. Dua orang paling jenius dalam sejarah, Leonardo da Vinci dan Nikola Tesla, memiliki prinsip "semakin sering tidur, semakin banyak hal yang akan hilang dalam hidup".
Baca: Menyedihkan, Ternyata Begini Cara Aliando Syarief Satya Dihilangkan dari Siapa Takut Jatuh Cinta
Baca: Begini Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswi UKI Toraja, Diduga Dibunuh
Mereka juga mengatakan bahwa membatasi waktu tidur akan memberi keajaiban pada tingkat produktivitas. Kedua jenius itu memiliki siklus tidur intens yang disebut dengan "Uberman". Siklus ini membagi tidur dalam 6 sesi dengan durasi waktu 20 menit setiap harinya.
Dilansir dari Curiosity, praktek tidur ini didasarkan pada bentuk ekstrim tidur polifasik, untuk tidur dalam jangka waktu yang pendek lebih dari 3 kali dalam sehari. Harus dicatat bahwa pola tidur ini sangat tidak biasa.
Menurut penulis buku "Why We Nap", Claudio Stampi, dengan durasi tidur 1-2 jam setiap hari, Da Vinci memperoleh 6 jam kerja produktif setiap hari.
Baca: Wajib Tahu! Tidak Registrasi Kartu SIM Setelah 28 Februari, Siap-siap Alami Hal Ini
"Dengan mengikuti cara unik ini, dia mendapatkan peningkatan 20 tahun produktivitas selama 67 tahun hidupnya," tulis Stampi dalam bukunya.
No comments:
Post a Comment