
MATARAM, NNC - Pernahkah Anda dengar istilah "Pulau Lombok adalah pulau seribu masjid dengan sejuta "maling". Anda tahu apa arti istilah tersebut?
Itulah pertanyaan yang dikedepankan Bisnis.com tatkala memulai tulisannya tentang kota Mataram yang sudah populer disebut sebagai kota Seribu Masjid dan "Sejuta Maling". Aneh, ungkapan ini? Iya, jelas aneh.
Kenapa aneh? Coba pikirkan, masa di kota yang sangat dikagumi sebagai kota seribu Masjid, tetapi itu menjadi sangat mubazir karena ada sejuta malingnya itu. Bukankah antara Seribu Masjid dan Sejuta Maling itu sudah sangat kontras?
Lalu, pertanyaan, bagaimana ceritanya? Jawabannya begini. Pulau Lombok yang termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) seperti kebalikan dari Pulau Bali. Di pulau ini, mayoritas masyarakatnya muslim.
Seperti dipaparkan oleh Bisnis.Com, masjid-masjid megah dan mewah akan dengan mudah dijumpai di setiap desa di sepanjang perjalanan di pulau ini. Pulau ini terbagi dalam 4 kabupaten yakni Lombok Barat, Tengah, Timur dan yang terbaru adalah Lombok Utara.
Masuk akal apabila pulau yang berada tak jauh dari Bali ini disebut memiliki seribu masjid. Tapi, kenapa disandingkan dengan istilah 'sejuta maling'? Tentu aneh, bukan?
Untuk mendapat jawabannya, cobalah berkunjung ke desa adat Sade, Lombok Tengah. Desa Sade adalah salah satu dusun di Desa Rimbitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
No comments:
Post a Comment