JAKARTA - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror mengamankan senjata rakitan saat baku tembak dengan kelompok terorisme di Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menewaskan Amir alias Dance dan Yaman.
Polri menyatakan bahwa senjata rakitan itu 'aneh'. Pasalnya, dalam pucuk senjata itu terdapat baut pintu di salah satu onderdilnya dan bisa digunakan dengan berbagai jenis kaliber. Aparat juga mengamankan 20 butir peluru kaliber 5,56, tujuh butir kaliber 38 dan dua butir peluru berkaliber 9 mm.
Terkait senjata 'aneh' itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengungkapkan bahwa senjata rakitan tersebut ternyata merupakan produksi lokal dari Kota Bima.
"Info bahwa ada senjata rakitan yang diproduksi di lokal di Kota Bima oleh dua orang yang kemudian ditangkap," ujar Martinus dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/11/2017).
Martinus memaparkan bahwa kelompok teroris ini memiliki lokasi persembunyian di Gunung Ambalawi. Sehingga, kelompok ini sudah teroganisir dan terlatih dalam melaksanakan teror.
(Baca Juga: Operasi di Bima, Densus Tangkap 11 Orang Kelompok Teroris)
"Di mana mereka sebelumnya sudah membuat semacam satu camp dan pada saat mereka lakukan penembakan kembali ke tempat itu tempat itu sudah dipersiapkan untuk persembuyian," papar Martinus.
Sejauh ini polisi berhasil mengamankan sebelas orang terduga teroris. Termasuk dua orang yang tewas. Martinus menyatakan seluruh orang itu memiliki tugas berbeda, mulai dari menyiapkan senjata, logistik dan penembakkan terhadap anggota polisi di Bima beberapa waktu lalu.
Untuk mendalami informasi yang mendalam, hari ini polisi membawa sembilan orang terduga teroris yang masih hidup itu ke Jakarta.
"Lainnya ditangkap mereka berperan mengirimkan logistik ke Gunung Ambalawi tempat persembunyian mereka," tutup Martinus.
(kha)
No comments:
Post a Comment