Foto: suaramerdeka.com/Setiady Dwi
BANDUNG, suaramerdeka.com – Artis Nurul Qomaril Arifin mengaku lega pencalonannya sebagai walikota pada Pilwalkot Bandung 2018 tak menimbulkan riak-riak di kalangan internal partai Kota Bandung.
Perasaan itu dilontarkan perempuan yang akrab disapa Nurul Arifin ini di sela-sela menyerahkan berkas pencalonannya sebagai walikota pada Pilwalkot Bandung 2018 di Kantor DPD Partai Golkar Bandung, Jumat (8/7).
"Prinsipnya tak ada konflik, karena kalau konflik menerus tak baik juga mengingat cita-cita kader adalah ingin memenangkan Golkar pada Pemilu 2019 dengan dimulai mewujudkan kemenangan dari Kota Bandung," katanya.
Kemunculan Nurul Arifin yang didorong DPP partai beringin itu memang menimbulkan spekulasi ketidaknyamanan di kalangan pengurus daerah dalam menggelar mekanisme pencalonan.
"Kita lebih mengepankan kepentingan yang lebih besar. Berpikir jauh ke depan tentang Kota Bandung agar semakin berkembang sebagai kota modern," tandas mantan Anggota DPR itu.
Hal yang sama dikatakan pula oleh Ketua Partai Golkar Kota Bandung, Deden Y Hidayat. Menurut dia, pencalonan Nurul Arifin yang merupakan pengurus pusat sangat dimungkinkan.
"Itu ada juklaknya. Bahwa DPP mempunyai kewenangan menambahkan calon walikota di luar calon yang mendaftar melalui pengurus di daerah," jelasnya usai menyambut perempuan yang bessr di wilayah Cicadas, Bandung.
Dengan demikian, baginya, proses masuknya Nurul Arifin tak perlu dipersoalkan. Dia menjalani tahapan yang memang sudah seharusnya dilakukan. Dan ini mekanisme biasa saja.
"Jadi munculnya Nurul Arifin ini jangan dianggap luar biasa. Sudah sesuai tahapan, jadi jangan sampai beropini aneh-aneh. Apalagi menimbulkan kesimpangsiuran. Golkar solid dalam menyikapinya," katanya.
(Setiady Dwi/CN41/SMNetwork)
No comments:
Post a Comment