Beban dan tugas timsel semakin berat. Mereka diuji dan dituntut profesional. Terlebih, calon anggota panwas memiliki latar belakang yang cukup mendukung. Misalnya, dari kalangan akademisi, pengacara, LSM, dan wartawan.
Ketua Timsel A Panwaslu Jatim Nunuk Nuswardani mengatakan, calon anggota panwaslu yang dinyatakan lolos tes tulis itu berdasar kemampuan menjawab pertanyaan. Tidak ada hubungannya meski peserta berlatar belakang wartawan, LSM, akademisi, dan pengacara.
"Tidak ada pengaruhnya. Timsel memilih karena kemampuan dalam menjawab soal-soal yang diberikan saat tes tulis," terangnya.
Termasuk, ketika dilaksanakan tes wawancara. Siapa yang jawabannya bagus dan paham tentang penyelenggaraan pemilu bakal menjadi nilai plus. "Itu nanti yang kami pilih. Profesi tidak lantas menjadi penentu. Tapi, biasanya mereka punya dasar pengetahuan yang lebih," ucapnya.
Dekan Fakultas Hukum UTM itu menyampaikan, timsel menginginkan calon anggota panwaslu tersebut benar-benar berkualitas dan berintegritas. Karena itu, tahapannya sangat ketat dan bersifat umum. Tidak melihat apakah peserta sebelumnya pernah jadi panwas atau tidak.
"Yang terpenting skill-nya mumpuni dan meyakinkan timsel. Itu akan menjadi dasar penilaian," jelasnya. Setelah tes wawancara, timsel memiliki kewajiban memilih enam orang. "Separo kami pilih untuk maju di tahapan berikutnya," kata dia.
Menurut Nunuk, enam orang itu akan langsung diserahkan ke Bawaslu Jatim untuk dilakukan fit and proper test. Lalu, dipilihlah tiga orang menjadi komisioner panwaslu. "Kewenangan timsel selesai di pemilihan enam orang. Selebihnya, sudah kewenangan Bawaslu Jatim," jelasnya.
Nunuk menyatakan, salah jika orang menganggap timsel tidak profesional. Timsel bakal berupaya menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Timsel tidak akan terpengaruh. "Misalnya, tiba-tiba berkas bau kemenyan, ada beras kuning, dan garam. Itu terjadi dalam rekrutmen ini. Cukup aneh," tuturnya sembari tersenyum.
Pihaknya berharap, peserta yang lolos mempersiapkan pemahaman tentang pemilu. "Tidak perlu aneh-aneh. Pahami tentang penyelenggaraan pemilu," pungkasnya.
(mr/daf/hud/han/bas/JPR)
No comments:
Post a Comment