LONDON, (PR).- Pelaku serangan teror di dekat masjid di Finsbury Park, London utara didakwa dengan pasal berlapis, mulai dai terorisme sampai dengan percobaan pembunuhan. Dilansir Yahoo News, Selasa 20 Juni 2017, pelaku yang sempat bawa ke rumah sakit lantaran menderita luka usai dipukuli sejumlah warga, kini sudah resmi ditahan. Polisi menyebut nama pelaku adalah Darren Osborne (47) asal kota Cardiff.
Sejumlah tetangga Osborne yang diwawancarai sejumlah media lokal, mengatakan bahwa pelaku serangan London merupakan pria yang kerapa "marah", "agresif" dan "aneh". Mereka juga menambahkan bahwa Osborne punya empat anak.
Sementara itu, dilansir BBC, 20 Juni 2016, keluarga Osborne mengaku 'terguncang' dan 'terpukul' atas dugaan keterkaitan pria itu dengan serangan teror dekat masjid di Finsbury Park.
Dalam pernyataan kepada wartawan, ibu, adik, dan sepupu Osborne berujar, "Kami benar-benar terguncang luar biasa. Sampai sekarang masih belum meresap di benak kami".
Keluarga Osborne juga meminta maaf dan berharap para korban terluka cepat pulih. Saat ini, dari delapan orang yang dirawat, tinggal tersisa tujuh orang. Seorang lainya telah dibolehkan pulang.
Kepolisian Kota London mengatakan Osborne ditangkap atas dugaan merencanakan, menyiapkan, dan melakukan tindak terorisme, termasuk pembunuhan dan percobaan pembunuhan.
Ayah empat anak itu disebut mengendarai mobil van yang menabrak sejumlah jemaah di dekat Masjid Finsbury Park. Para jemaah itu berada di luar gedung lantaran mereka telah menunaikan salat tarawih.
Kepala Kepolisian London, Cressida Dick, menyebut insiden itu "cukup jelas serangan terhadap umat Muslim" sehingga pengamanan akan diperketat di sekitar lokasi, "khususnya di sekitar tempat keagamaan".
Hasil penyelidikan sementara, sebagaimana dipaparkan Menteri Keamanan Ben Wallace, tersangka beraksi seorang diri dan tidak dikenal oleh badan keamanan.
Untuk mengenang para korban, sejumlah pemuka agama dari berbagai keyakinan menggelar acara dekat Masjid Finsbury Park.
Ketua Masjid Finsbury Park, Mohammed Kozbar, mengatakan serangan tersebut adalah serangan terhadap "keluarga kita, kebebasan kita, martabat kita".
Uskup setempat, Pastor Adrian Newman menilai "serangan terhadap satu keyakinan adalah serangan terhadap kita semua." ***
No comments:
Post a Comment