
BANYUWANGI - Q, santri Pondok Pesantren Darussalam Blokagung pada Sabtu (3/6/2017) mengakui menginginkan ganti namanya, minimum memberikan nama lain dibelakang huruf Q.
Ia menyampaikan hasratnya ganti nama karna dia kerap dikira aneh cuma kerena mempunyai nama satu huruf.
" Telah katakan ke ibu ingin ganti nama namun ibu tidak katakan apa-apa, " kata Q.
Ia juga menceritakan bila pernah kesusahan waktu mengurus nomor induk di SD Al-Khairiyah tempatnya bersekolah sebelumnya mondok. Waktu itu computer tidak dapat memasukkan data nama Q karna cuma satu huruf.
" Saat itu nama yang dimasukan nama Qiqi agar computer dapat membaca, " ucap gadis yang bercita-cita jadi seseorang desainer ini. Q juga mengakui kerap kesusahan bila mengurus administrasi serta mesti menulis nama komplitnya.
Gadis kelahiran 14 Februari 2004 bercerita bila dia seneng sekali membaca serta melukis. Sedang untuk mata pelajaran, dia pilih matematika jadi pelajaran yang disukai.
" Meskipun namanya dikira aneh alhamdulilah tidak ada permasalahan sama pelajaran. Tempo hari ujian dapat juga semuanya. Namun cocok di tidak hadir ya pernah malu, " katanya.
Disamping itu, Damayanti (42), ibu kandung Q waktu dihubungi membetulkan bila anak keduanya berkali-kali memohon padanya untuk ganti nama.
Ia menyampaikan anaknya kerap diolak-olok oleh beberapa rekannya yang baru mengetahui serta baru tahu bila namanya anak keduanya cuma satu huruf.
" Terkadang saya kasihan namun bapaknya yang kasih nama, " terang Damayanti yang telah berpisah dengan bapak kandung Q.
Tidak sama dengan Q, nama kakak Q lebih panjang yakni Nur Imada Fatimatuzzahra, sedang ke-2 adik Q bernama Muhammad Ainul yaqin (12), serta Liwalana Nuwafi Futuhiyata Rihil Jannah (5).
" Anaknya pendiam bila pulang dari pondok umumnya di milih dirumah saja tidak kemana mana, " ujarnya.
No comments:
Post a Comment