TribunMadura.com, Sumenep – Bila biasanya bulan puasa diiringi dengan melambungnya harga sembako, justru berbeda di Sumenep Jawa Timur, malah harga daging turun drastic. Penurunannya hingga mencapai sepuluh ribu rupiah perkilo. Sementara harga sayur-mayur malah naik mencapai 20 persen dari hari biasasnya.
Seperti penurunan harga daging sapi di pasar tradisional Pasar Anom Sumenep. Harga daging sapi saat ini turun menjadi Rp 110 ribu rupiah perkilo dari harga sebelumnya Rp 120 ribu rupiah perkilo. Selain turun pembeli juga sepi membuat pedagang mengeluh rugi. Pasalnya pembeli justru lebih ramai sebelum bulan puasa.
Salah seorang pedagang daging sapi, Siti Amina mengaku, harga daging sapi saat ini anjlok, membuat dirinya rugi." selain anjlok pembeli sepi, masih lebih ramai sebelum bulan puasa. bila sebelum bulan puasa biasanya menghabiskan dua ekor sapi per hari, saat ini satu ekor sapi malah tidak habis,"keluhnya, Rabu (07/06/2017).
Justru yang mengalami kenaikan saat ini, malah yang terjadi pada harga sayur-mayur, seperti harga gubis, dari harga Rp 4 ribu naik menjadi Rp 6 ribu rupiah perkilo, kemudian harga kentang dari harga Rp 11 ribu naik menjadi 13 ribu rupiah perkilo, sedangkan wortel stabil senilai Rp 12 ribu rupiah perkilo. Jadi kenaikannya mencapai 20 persen dari harga sebelumnya.
"meski mengalami kenaiakan tetap saja membelinya untuk kebutuhan menjual nasi goreng setiap hari" kata Ibad salah seorang pembali sayur-mayur
Lanjut Ibad, Kenaikan sayur-mayur diduga karena stok dari petani berkurang, sementara permintaan sayur di bulan puasa terus mengalami peningkatan.(sai)
No comments:
Post a Comment