Friday, April 21, 2017

Ratusan Warga Sait Buttu Diduga Terjangkit Mikroba, Sumber Air Minum dekat PT TPL

SIMALUNGUN, metro24jam.com – Sejumlah warga Dusun Manik Huluan, Nagori Sait Buttu Saribu, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun yang terjangkit penyakit aneh akhirnya dirujuk ke RS Rondahaim Raya, Kamis (20/4). Namun, beberapa warga juga kabarnya masih dirawat intensif di Puskesmas Pamatang Sidamanik. Jumlah warga yang dibawa ke RS Rondahaim menurut keterangan Kabag TU dan Umum RS Rondahaim, Agistinus Saragih, totalnya hingga saat ini sebanyak 41 orang.

Pasien ini dirujuk pada Rabu (19/4) malam dan Kamis (20/4). Agustinus mengatakan, pasien terjangkit mikroba yang menyebabkan sakit pada perut.

Saat dikonfirmasi kapan pasien akan dipulangkan dan bagaimana biaya perobatannya, Agustinus berujar bahwa itu tergantung kondisi pasien dan Pemkab Simalungun saat ini mengupayakan BPJS bagi seluruh pasien ini.

"Tergantung kondisi pasien. Kalau biaya diusahakan dari BPJS sesuai anjuran bupati," tukas Agustinus sembari mengatakan, dugaan adanya mikroba ini menurutnya adalah analisa laboratorium.

Seorang pasien yang disambangi awak media, Parni (31), mengatakan dirinya pada Selasa (18/4) sore sudah merasakan gejala dengan rasa demam dan mencret. Parni yang sehari-hari bekerja sebagai buruh kontrak PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) ini mengatakan, hingga saat ini rasa sakit pada perutnya tak kunjung hilang. "Perutku masih sakit kali dan masih mencret," ujarnya dengan terbaring lemah.

Parni menegaskan, dia tidak merasakan hal aneh, baik dari rasa dan warna air yang sudah cukup lama mereka pakai setiap harinya dari umbul atau mata air di lokasi dekat lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) milik PT TPL. "Rasa airnya biasa aja, enggak ada yang berubah," tambahnya.

Suami Parni, Japarudin (38) juga berujar kedua anak mereka serta mertuanya menderita sakit yang sama seperti yang dialami ibunya dan juga dirawat di rumah sakit yang sama.

Kepala Dusun (Gamot) Manik Huluan yang juga terkena mikroba ini, Kirno (67) yang sehari-hari berprofesi sebagai petani memiliki gejala sedikit berbeda dengan Parni. Kirno merasa kepalanya pening hebat di samping perut yang mual.

Dia dirujuk ke RS Rondahaim pada Rabu (19/4) malam jam 22.30 Wib dan seperti yang diutarakan Parni, dia tak merasa ada perubahan rasa dan warna air dari umbul yang sudah lebih sepuluh tahun mereka gunakan. "Karena sudah lama digunakan maka tidak ada perasaan yang aneh dan memgganggap biasa saja," ujarnya sembari bangkit duduk saat didatangi awak media.

Namun, dia tidak menampik jika musim penghujan, warna air menjadi keruh. Namun, umbul ini sebagai satu-satunya sumber air yang digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari pada semua kebutuhan.

"Hingga kini, masyarakat masih bingung apa penyebab kejadian ini," tambah Kirno.

Dan untuk antisipasi warga diimbau membeli air kemasan untuk digunakan sementara sampai penyebab bencana ini bisa diungkap. Awalnya, Kirno pulang dari ladang sekira Selasa (18/4) jam 11.00 Wib dan pada saat itu dia ingin buang air besar. "Dari situ awal kejadian yang saya alami sampai akhirnya sakit perut dan pening hebat," tutup Kirno.

Informasi dihimpun dari beberapa warga, ada kejanggalan yang tak biasa yakni feses (hajat/sisa pencernaan-red) warga berwarna hijau dan berlendir serta sangat bau tidak seperti biasanya. Hal ini yang diduga sebagai efek dari masuknya mikroba ke dalam saluran pencernaan.

Terpisah, Dinas Kesehatan melalui Sekretaris Dinas, Lukman Damanik, saat dikonfirmasi terkait hasil uji laboratorium yang dilakukan Dinas Kesehatan Simalungun mengatakan, uji lab belum selesai dilaksanakan dan hasil uji lab akan keluar dalam waktu empat hari mendatang. "Belum keluar, itu empat hari ke depan," ujar Lukman.

Diberitakan sebelumnya, berjumlah 120 orang warga Dusun Manik Huluan, Nagori Sait Buttu Saribu, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun terjangkit penyakit aneh, Rabu (19/4) sore sekira jam 17.00 Wib.

Untuk mendapatkan perawatan medis, secara massal warga terpaksa dirawat di gedung SD dusun tersebut. Beberapa terpaksa dilarikan ke Puskemas Pematang Sidamanik, sebagian lagi dibawa ke RS Rondahaim Raya. (eno)

BACA JUGA: Ratusan Warga Sait Buttu Diserang Penyakit Aneh

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...