Retno Listyarti. Foto: dok/JPNN.com
jpnn.com, JAKARTA - Sepertinya SMKN 3 Padangsidimpuan, Sumut, tidak sepi masalah.
Dalam sepekan terakhir sekolah ini makin top karena banyaknya laporan dari para siswanya.
Laporan terbaru yang diterima Posko Pengaduan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), ada kebijakan di sekolah tersebut untuk menghilangkan atau menghapus mata pelajaran (mapel) Pendalaman Alkitab (PA) bagi siswa Kristiani.
Anehnya siswa tetap diberi nilai di rapor atas perintah Wakasek Kurikulum.
"Ini aneh bin ajaib. Siswa tidak belajar mapelnya, tapi nilainya tetap ada," kata Sekjen FSGIRetno Listyarti di Jakarta, Sabtu (15/4).
Hal ini terungkap dari laporan para siswa kepada Posko Pengaduan FSGI. Para siswa ini merasa aneh, tidak mempelajari PA, tapi ada nilai.
"Dasar penilaian kepada siswa pakai apa kalau tidak pembelajaran dan tes," ujarnya.
Retno mengkhawatirkan kebijakan tersebut berpotensi melahirkan diskriminasi atas nama SARA (Suku Agama Ras dan Antar Golongan).
No comments:
Post a Comment