Bojonegoro (beritajatim.com) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengaku terkendala dalam menciptakan kawasan serapan air. Lahan kosong yang ada di wilayah kota sebagian besar sudah beralih sebagai lahan pembangunan perumahan.
Kepala Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Mardiantoro, mengatakan, untuk menciptakan kawasan lahan serapan air ini Pemkab Bojonegoro terkendala dengan ketersediaan lahan. Sebagia titik serapan air itu sekarang masih milik perorangan.
"Kawasan serapan sekarang dengan cara membuat sumur resapan di lingkungan perumahan maupun di lingkungan sekolah, karena lahan yang ada sudah banyak berdiri gedung," ujarnya, Selasa (13/3/2017).
Sekadar diketahui, minimnya kawasan serapan air di wilayah kota ini menyebabkan terjadinya genangan air saat terjadi hujan lebat selama kurang lebih satu jam. Beberapa titik yang sering banjir saat hujan lebat seperti di Jalan Mastrip, Jalan Panglima Sudirman, dan Jalan Untung Suropati. [lus/but]
No comments:
Post a Comment