TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Mungkin Sekaa Teruna-Teruni (STT) Yohana Dharma Santi di Banjar Penatahan Kaja, Desa Penatahan, Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali, tidak akan menyangka kalau hasil karya berupa ogoh-ogoh yang tingginya sekitar 3,5 meter akan lenyap dilalap si jago merah pada senin (20/3/2017) sekitar pukul 01.00 wita sebelum malam pengerupukan.
Hal itu terjadi setelah beberapa anggota sekaa teruna akan membeli nasi dari kegiatan di bale banjar.
Baca: TRAGIS, Ni Luh WA Jadi Sasaran Seks Menyimpang Tiga Pelaku Sejak 2016!
"Saat selesai mengerjakan ogoh-ogoh beberapa teman sekitar pukul 00.00 wita berangkat beli nasi, pas kembali ke bale banjar ogoh-ogoh sudah terbakar," kata seorang anggota sekaa teruna Yohana Dharma Santi, I Gede Mahaputra Sanjaya, Selasa (21/3/2017).
Ogoh-ogoh yang terbuat dari styrofoam itu tidak bisa diselamatkan, hanya tinggal tersisa besi sebagai kerangka awal.
Hingga saat ini anggota sekaa teruna itu masih belum mengetahui penyebab api yang membakar ludes ogoh-ogoh tersebut.
"Masih belum tahu penyebabnya. Ogoh-ogoh akan diberi nama Sang Wikrama," terangnya.
Awalnya ogoh-ogoh yang terdiri dari dua patung dan telah menghabiskan dana pembuatan sekitar Rp 8 juta itu dikerjakan di dalam bale banjar setempat.
Karena ukurannya besar, akhirnya dipindah ke sebelah selatan dan dibuatkan tenda sementara. Saat kejadian tenda tempat ogoh-ogoh masih utuh dan tidak ikut terbakar.
Kelihan Banjar Adat Penatahan Kaja Ketut Artana mengatakan, pihaknya sudah menyuruh anggota sekaa teruna untuk membeli ogoh-ogoh baru sebagai pengganti.
No comments:
Post a Comment