Riaubook - Pemandangan aneh terjadi di saat proses Debat Kandidat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar periode 2017-2022 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kampar di Labersa Hotel, Rabu (08/02/2017).
"Sungguh aneh, kartu pers tidak berlaku untuk masuk bagi wartawan yang ingin meliput acara debat kandidat ini, padahal ruang di dalam masih banyak kosong," cetus salah seorang wartawan yang bertugas dari Kabupaten Kampar, Apriyaldi.
"Saya sangat menyesalkan kejadian ini, KPU seolah- olah tidak peduli kepada wartawan yang bertugas dari Kabupaten Kampar. Informasinya, kartu masuk untuk wartawan sudah di handel oleh salah satu media yang ditunjuk sebagai EO oleh pihak KPU Kampar. Sepertinya KPU Kampar takut kepada wartawan Kampar dengan menghalang-halangi proses peliputan," jelas Apriyaldi lagi.
Dia berharap kepada penegak hukum agar mengaudit dana KPU Kampar. Pemandangan serupa, juga dialami rombongan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kampar, Aprizal SE. Rombongan Ketua organisasi wartawan tertua di Indonesia ini sempat dihadang oleh petugas keamanan dengan alasan yang serupa.
"Saya sangat kecewa dengan pihak panitia penyelenggara debat kandidat ini, yang semestinya insan pers diberi ruang untuk melakukan peliputan yang menjadi tugas pokok dari wartawan itu sendiri. Padahal, kemaren saya sudah mendatangi KPU Kampar dan menemui salah seorang komisioner dan dia mengatakan, untuk pers tidak perlu menggunakan tanda pengenal dari panitia cukup menggunakan kartu pers saja. Tapi apa yang terjadi malam ini," ujar salah seorang rombongan Ketua PWI Kampar. (RB/Wowon/Shinta)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
No comments:
Post a Comment