Menurut pengakuan salah satu pedagang Pasar Kramat Induk Kramatjati yang menjual kentang impor, Santi, kentang impor jauh lebih murah ketimbang kentang petani lokal asal Dieng.
Santi mengungkapkan, dirinya menjual kentang impor ke pembeli yang rata-rata pedagang sayur eceran pasar sebesar Rp 7.000/kg. Sementara untuk kentang lokal dijualnya Rp 13.000/kg.
"(Kentang) impor jualnya Rp 7.000/kg, saya ambil (kulakan dari importir) Rp 6.500/kg. Dari gudang wajarlah kita ambil gopek (Rp 500). Kalau Dieng kan sekarang Rp 11.000 di sana, di petaninya, belum biaya angkut, karung, sama kulinya," kata dia ditemui detikFinance di losnya, Jumat (9/12/2016).
![]() |
Menurut Santi, harga kentang dari Dieng memang sudah naik di tingkat petaninya. Sampai Jakarta, dirinya harus menanggung ongkos dari pembelian sampai pengiriman ke pasar induk sebesar Rp 12.000. Tingginya harga kentang lokal inilah yang membuat kentang yang diimpor dari Pakistan ini laku keras.
"Kalau kita yang belanja tukang sayur yang ngecer, yang panting dia bisa jual, ambil dari saya yang impor Rp 7.000/kg, dia jual bisa Rp 9.000/kg. Lah kalau Dieng jual ke kita Rp 12.000/kg, lah kita jual berapa ke pasar kecil?" ujar pemilik los UD Santi ini.
"Harga Rp 11.000/kg di petani Dieng, belum ongkos transportasi. Jadinya Rp 12.000 (sampai pasar induk), masa kita modal Rp 12.000/kg jual lagi Rp 12.000/kg. Sekarang muat sama kuli angkut yang di pasar semua itu Rp Rp 1.000 perak, taruhlah kita jualnya Rp 12.000/kg, itu saja nggak laku karena jualnya sangat tinggi," tandasnya.
![]() |
No comments:
Post a Comment