Wednesday, November 23, 2016

7 Alergi Aneh yang Jarang Orang Ketahui

Liputan6.com, Jakarta Secara umum, 90 persen reaksi alergi terdiri dari beberapa jenis seperti alergi susu, telur, kacang, makanan laut, kedelai dan gandum. Namun di antara itu, ada pula orang-orang yang memiliki alergi tidak biasa. Apa saja?

Berikut ulasannya, seperti dikutip Livescience, Rabu (22/11/2016):

1. Alergi air mani

Alergi teraneh ini ternyata cukup banyak terjadi pada pria. Peneliti Belanda melaporkan dua kasus sindrom penyakit postorgasmic (rasa sakit setelah mengalami orgasme) dalam edisi Januari Journal of Sexual Medicine.

Dalam kedua kasus tersebut, orang-orang mengalami gejala alergi sekitar mata dan hidung, dan penyakit seperti flu dalam hitungan detik, menit atau jam setelah berhubungan seks, masturbasi atau ejakulasi spontan. Setelah ditelaah, mereka ternyata alergi terhadap air mani sendiri.

Alergi mereka akhirnya diobati dengan terapi hyposensitization, suntikan dengan sejumlah kecil alergen.

2. Daging sapi

Alergi terhadap daging sapi juga aneh. Namun menurut sebuah studi kasus yang dilaporkan dalam Journal of Investigational Allergology and Clinical Immunology pada 2001, seorang pria yang tidak memiliki riwayat jelas alergi menderita dua reaksi alergi akibat daging sapi.

Kasus alergi pertama datang setelah makan sirloin steak, dan yang lainnya--beberapa hari kemudian, alergi setelah makan hamburger dari daging sapi. Setelah mengikuti tes alergi, dia ternyata memiliki alergi terhadap daging sapi, babi, domba dan daging kelinci, tetapi tidak dengan bulu kucing, daging kuda, tungau, kedelai atau susu sapi, kata studi tersebut.

3. Alergi hormon perempuan

Mungkin umum bila ada wanita yang mengeluhkan jerawat sebelum atau setelah siklus menstruasi. Namun sejumlah kecil perempuan ada yang menderita kondisi yang disebut dermatitis progesteron autoimun (APD), kelainan kulit yang diperparah oleh progesteron hipersensitivitas selama fase luteal dari siklus menstruasi--yang terjadi setelah ovulasi.

APD biasanya terjadi ketika seorang wanita beranjak dewasa dan jarang selama kehamilan atau pascamenopause.

Sebuah kasus yang khas dilaporkan dalam European Journal of Dermatology pada 2002 melaporkan, seorang wanita 27 tahun ini mengaku ke klinik karena gatal-gatal pada bagian wajah dimulai sekitar tiga hari sebelum menstruasi dan hilang dalam waktu tujuh hari. 

Setelah didiagnosis dengan tes kulit, wanita tersebut menunjukkan bahwa progesteron menyebabkan kemerahan dan bengkak dalam waktu 30 menit. 

1 dari 3 halaman


Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...