Thursday, August 25, 2016

"Topi Aneh" Jokowi Hanya Aksesori Karnaval

MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara, Elisa Marbun, mengatakan tak ada masalah dengan penutup kepala (talitali) yang digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba (KKPDT) 2016 beberapa hari lalu.

Elisa menuturkan, penutup kepala yang dianggap sebagai "topi aneh" itu hanyalah bagian dari perlengkapan atau aksesori untuk kepentingan karnaval dan bukan untuk acara adat Batak.

BERITA REKOMENDASI


"Talitali itu bukan untuk acara adat, tapi hanya untuk karnaval. Jadi, berhentilah kita mempermasalahkan itu," ujar Elisa, Kamis (25/8/2016).

(Baca: Selain Topi Aneh, Tongkat untuk Presiden Jokowi Juga Salah)

Ia menambahkan, pihaknya juga telah melakukan konsultasi kepada tiga penenun asli tanah Batak untuk membuat pakaian yang digunakan Presiden Jokowi. Mereka adalah penenun dari Silindung, Kabupaten Toba Samosir.

"Para penenun ini tentunya sudah paham terhadap penggunaan talitali tersebut. Untaian rambut atau benang putih ‎dibiarkan menjuntai panjang dan banyak melambangkan banyaknya rakyat Indonesia (khusus masyarakat Batak) yang dipimpin oleh Presiden Jokowi. Dan, benang putih itu sengaja tidak dipilin karena ulos tersebut hasil tenunan," paparnya.

Elisa mengajak masyarakat untuk melihat secara lebih positif dan mengedepankan esensi dari penyelenggaraan karnaval karena ada tujuan besar yang ditargetkan.

"Mari kita ikut mendukung program pemerintah untuk memajukan pariwisata di Sumatera Utara. KKPDT itu dibuat untuk memajukan daerah ini. KKPDT ini juga akan dijadikan agenda tahunan dalam penguatan destinasi Danau Toba," tutupnya.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...