
KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Menanggapi koalisi kekeluargaan yang dibangun oleh tujuh partai politik (parpol) untuk melawan Basuki T. Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI tahun depan, pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, mengatakan bahwa itu adalah hal yang aneh.
Ray mengatakan, koalisi yang dibangun tersebut aneh. Pasalnya, saat mengumumkan kepastian untuk berkoalisi, ketujuh parpol tersebut tidak mengumumkan calon penantang Ahok.
"Yang dibutuhkan bukan seberapa banyak anggota koalisinya. Tapi siapa calonnya. Mereka besarkan koalisi lawan Ahok, tapi nama penantangnya tak ada. Aneh-aneh saja," kata Ray kepada kriminalitas.com, Jumat (12/8).
Karena untuk Pilkada DKI, kata Ray, bukanlah pertarungan partai lawan partai. Melainkan pertarangan figur melawan figur.
"Partai tidak dominan. Jadi aneh kalau petinggi-petinggi partai di DKI, masih saja berpikir untuk membesarkan partai dengan melupakan mencari figur alternatif," pungkas Ray.
Untuk diketahui, koalisi kekeluargaan digalang tujuh partai politik, PDIP, Gerindra, Demokrat, PAN, PKB, PPP dan PKS. Koalisi ini tercetus saat ketujuh partai melakukan pertemuan di sebuah restoran di bilangan Jakarta Pusat, Senin (8/8).
Masing-masing berkomitmen siap berkoalisi demi menantang Ahok. Sayangnya hingga kini sosok calon penantang Ahok dari koalisi kekeluargaan ini belum ada.
( Aristo)
No comments:
Post a Comment