Thursday, August 4, 2016

Risma Licik! Selama ini Warga Surabaya jadi Korban Kepura-puraannya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

SIAGAINDONESIA.COM Permintaan maaf Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) kepada warga Surabaya yang mengesankan "perpisahan" menjadi heboh. Gara-gara pernyataan tersebut, langsung muncul tagar #JakartaMenyambutRisma dan menjadi trending topic Twitter Indonesia, Kamis (4/8/2016).

Sebelumnya Risma secara tiba-tiba meminta maaf kepada seluruh warga Surabaya dalam acara peluncuran Kampung KB di RW XII Sidotopo Jaya, Semampir, Kamis (4/8/2016).

Sikap ini diartikan bahwa Risma hendak boyongan ke Jakarta terkait pencalonan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017.

"Ini adalah hari-hari terakhir, hari-hari penghabisan. Oleh karena itu, saya meminta maaf atas nama pribadi maupun semua pegawai dari kelurahan, kecamatan, sampai SKDP. Mohon maaf bila ada kekhilafan dan kesalahan saya selama ini," ucapnya.

Tentu ini menjadi "salam perpisahan" yang menyakitkan bagi warga Kota Surabaya yang selama ini telah memberikan amanah pada Risma untuk memimpin kota kebanggaan Arek-arek Suroboyo tersebut.

Pantauan hastag #JakartaMenyambutRisma, banyak para netizen yang meminta Risma maju di Pilkada Jakarta dan menjadi pesaing Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjhaja Purnama (Ahok).

Berikut suara-suara netizen di hastag tersebut:

@MediPirlo21 Pemimpin wanita yang ketegasannya melebihi pemimpin pria #JakartaMenyambutRisma.

Karisma jakarta [email protected]_Jakarta: Menjadi indah tanpa harus membuat warga menangis, JakartaCERIA

@Fanny_Oktaviana Ibu Risma melakukan aksi bukan sekedar berbicara #JakartaMenyambutRisma

Bang iful #KEJORA [email protected]: wis ra sah mencl mencle, saiki #JakartaMenyambutRisma.

Fenty Fee [email protected]_lyy14: Ibu Risma punya kualitas yg sangat baik dan mumpuni untuk memimpin DKI #JakartaMenyambutRisma

@HabibWalafiat Kemampuan Ibu Risma udah gak bisa diragukan lagi #JakartaMenyambutRisma

Iqbal Jazuli [email protected]_iqbal: Sosok pemimpin yg sangat tegas #JakartaMenyambutRisma

kireiii [email protected]: Mampu membangun tata kelola lingkungan dgn baik. Seperti Menata Taman kota menjadi asri dan hijau #JakartaMenyambutRisma

Aiie Chintya Pertiwi [email protected]_Chintya77: Beliau membuat kota surabaya menjadi lebih asri dan tertata dengan baik dibandingkan sebelumnya #JakartaMenyambutRisma

Linda angeline [email protected]: Ibu risma itu pemimpin yang tidak PlinPlan dalam mengambil keputusan #JakartaMenyambutRisma

Nuraisah_uf [email protected]_nuraisah: ibu RISMA itu walikotanya surabaya yang tegas *3 #JakartaMenyambutRisma

Do the best [email protected]: beliau adalah sosok yang pekerja keras dan patut di acungi jempol #JakartaMenyambutRisma

Linda angeline [email protected]: Ibu risma pemimpin yang tidak memandang sebelah mata sapa rakyatnya #JakartaMenyambutRisma

INFORMASI123.com [email protected]: Mantan pasti histeris lihat tagar ini #JakartaMenyambutRisma

Do the best [email protected]: Beliau adalah sosok yang menjungjung keadilan #JakartaMenyambutRisma

Risma selama ini memang selalu dihubungkan wacana maju menuju DKI1.Setiap kali ditanya jawabannya selalu ambigu (menggantung).

"Ojok takok aneh-aneh. Wes ta lah, ojok takok aneh-aneh (Jangan tanya aneh-aneh. Sudahlah, jangan tanya aneh-aneh)," ujarnya dalam satu kesempatan pada siagaindonesia.com sambil kemudian bergegas meninggalkan lokasi acara.

Sementara pakar Komunikasi Publik Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo, mengatakan gaya penyampaian yang disampaikan Risma yang sepertinya menolak untuk maju ke Pilgub DKI sebenarnya bukanlah penolakan yang sebenarnya.

"Bentuk penyampaian Risma sendiri sebenarnya masih menunggu respon dari publik. Sebab, sejauh ini Risma belum pernah mengatakan kata "Menolak" secara langsung," ujar Suko Widodo saat dihubungi.

"Coba dengarkan saja, Risma tidak pernah mengatakan menolak. Dia selalu bilang menyerahkan sepenuhnya pada Tuhan, terkadang bilang 'wes, embuh, Rek," terang Suko.

Penyampaian seperti itu, lanjut Suko pernah dilakukan sebelum dirinya dicalonkan kembali menjadi Walikota Surabaya. "Terkesan menolak, tapi sebenarnya tidak," tegasnya.

Dijelaskannya,  Risma belum ada kepastian menolak menjadi calon DKI 1. Selain masih bingung, menurut Suko, Risma juga masih menunggu respon dari masyarakat luas. Jika ada sinyal positif dari pendukungnya , tidak menutup kemungkinan Risma akan maju ke DKI 1.

Disebutkan, ada rasa gamang maju ke Jakarta. Sebab di Jakarta, Risma merasa masih punya pesaing, tidak seperti di Surabaya yang posisinya begitu kuat.

"Kan, berdasarkan survei elektabilitas masih beda tipis dengan pesaing lainnya. Risikonya,  jika maju dan gagal,  tentu dia tidak akan mendapatkan kepercayaan sebesar ini di Surabaya," lanjutnya.

Pasalnya, jika benar dia berangkat ke Jakarta atau mendapat mandate dari PDI Perjuangan, maka warga Surabaya-lah yang menjadi korban kepura-puraan Risma. Selama ini Risma memang selalu menjadikan warga Surabaya sebagai tameng hidupnya untuk menolak pencalonannya sebagai Cagub DKI. Gaya bicara seperti itu dianggap sebagian kalangan sebagai cara yang licik untuk memuluskan langkahnya.

Bukti Risma Haus Kekuasaan, Sama Kayak Jokowi Dulu

"Saya sampaikan kepada Ibu Megawati, pada waktu kampanye, saya sudah berjanji kepada warga Surabaya tidak akan meninggalkan mereka. Saya sampaikan begitu," demikian yang sering digembor-gemborkan Risma.

Kendati demikian, tentunya kendaraan politik tim Risma  sudah melakukan pantauan yang mendalam untuk mengetahui apakah dukungan terhadap Risma benar-benar dukungan sepenuhnya atau hanya sekedar intrik.

Terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, partainya sampai saat ini masih terus menggodok nama-nama figur yang akan diusung dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

Dia tidak menampik banyak banyak pihak mendorong partainya agar mengusung Risma. "Kami tidak menampik banyak aspirasi masyarakat, baik civil society maupun partai politik, yang meminta kepada DPP PDI-P agar mengusung Risma," kata Basarah saat dihubungi, Kamis (4/8/2016).

Sementara soal kemungkinan partainya mendukung Ahok, Basarah melihat bahwa Ahok sudah cukup dengan dukungan tiga partai politik yang saat ini ada.

"Terakhir pernyataan dia (Ahok) tidak akan mendaftar lewat PDI-P. Jadi, saya kira selesai sudah urusan Ahok dengan PDI-P karena dia sendiri yang menyimpulkan itu," tutur anggota DPR asal Dapil Jawa Timur itu.

"Karena merasa cukup diusung tiga partai politik dan tidak lagi membutuhkan dukungan PDI-P, jadi Ahok yang memutuskan tidak maju lewat PDI-P," lanjutnya.tji

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...