LBH Bandar Lampung siap mendampingi para guru yang tunjangannya belum dicairkan peleh Pemkot. (Foto:Lampost)
BANDAR LAMPUNG--Tak kunjung ada kejelasan mengenai pencairan tunjangan sertifikasi selama enam bulan berturut-turut, salah satu guru SMAN di Bandar Lampung mendatangi Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Bandar Lampung, Minggu (17/7/2016).
"Saya merasa aneh, dari Januari 2016 sampai bulan ini sertifikasi yang seharusnya sudah menerima dua kali, tapi tidak kunjung cair dan tidak ada kejelasan," kata salah satu guru yang enggan disebutkan namanya, di kantor LBH Bandar Lampung.
Di depan pengurus dan ketua posko pengaduan, guru tersebut menuturkan dari 33 guru yang menerima sertifikasi di sekolahnya, baru 7 guru yang menerima diantaranya, 3 orang guru BK dan 4 guru pelajaran yang lain. "Nah, kami yang 26 guru ini gak jelas kapan akan cair dana sertifikasi itu," ujarnya.
Secara administrasi, kata dia, proses pencairan sudah dilalui. Bahkan, sudah menanda tangani pencairan tunjangan sertifikasi tersebut. Tapi, uang tersebut tidak kunjung ada di rekening. "Saya sendiri, sudah tanda tangan pencairan tersebut. Tapi, uangnya gak masuk-masuk rekening," kata dia.
Yang anehnya, lanjut dia, dalam berkas pencairan yang di tanda tangani, jumlah nominal uang yang diterima berbeda dengan tahun lalu. Jika, pada tahun 2015, tunjangan sertifikasi yang diterima sebanyak Rp3,5 juta dikali 3. Tapi, setelah saya lihat tertera Rp3,1 juta. "Artinya, sudah ada potongan dari tahun sebelumnya. Uangnya belum cair tapi sudah dipotong, ini kan aneh," jelasnya.
Selain tunjangan sertifikasi, tambahnya, gaji ke-14 pun hingga saat ini belum juga cair. Seharusnya, gaji tersebut cair pada saat menjelang Idulfitri. Tapi semuanya nihil. "Saya, aneh dengan birokrasi yang ada sekarang. Kami hanya meminta sertifikasi dan gaji ke-14 kami dibayarkan," tegasnya.
No comments:
Post a Comment