Senior dan Alumni Dilarang Terlibat dalam Pengenalan Murid Baru

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat. (Foto: MI/Arya Manggala)

Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang senior dan alumni ikut dalam masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) yang digelar 18-20 Juli 2016. Pemerintah akan memberi sanksi kepada pihak terkait jika terbukti ada kasus bullying selama pelaksanaan MPLS.
 
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, larangan menyertakan senior dan kakak kelas dalam penyelenggaraan MPLS diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016.
 
"Kami melarang senior dan alumni ikut serta dalam pelaksanaan MPLS. Alumni dilarang masuk dan ikut mengatur," kata Djarot seusai menutup Festival Jakarta Great Sale 2016, di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Minggu (17/7/2016).
 
Djarot menegaskan, guru yang boleh bertindak sebagai pelaksana MPLS dan pelaksanaannya diawasi kepala sekolah. Pihak sekolah harus mengenalkan sekolah dengan kegiatan yang mendidik dan memotivasi.
 
"MPLS jangan digunakan untuk mempermalukan siswa. Jangan ada kegiatan aneh-aneh, seragam aneh-aneh, bullying, mempermalukan dan lainnya yang tidak mendidik," ujar Djarot.
 
Djarot tidak ingin kasus kekerasan di sekolah yang pernah terjadi terulang. Dia menegaskan, bakal menindak semua pihak termasuk guru, kepala sekolah hingga senior yang diketahui bertindak di luar ambang batas.
 
Nantinya, semua pihak terkait akan diberi sanksi tegas jika ketahuan ada bullying selama pelaksanaan MPLS. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Djarot juga melarang alumni datang ke sekolah selama MPLS. "Kalau mau ketemu adik kelas jangan pas MPLS. Nanti-nanti saja," kata Djarot.
(FZN)

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Recommended article from FiveFilters.org: Most Labour MPs in the UK Are Revolting.