Wednesday, July 20, 2016

Hilma, Anak Balita Pemakan Bahan Bangunan

TASIKMALAYA, (PR).- Hilma Humaira (1 tahun 10 bulan), balita asal Kampung Gunung Cialir, Kelurahan Setiajaya, Kecamatan Cibereum, Kota Tasikmalaya memiliki kebiasaan aneh. Dia diketahui gemar mengonsumsi bahan bangunan seperti pasir dan pecahan batu bata.

Saat dijumpai di rumahnya, Rabu, 20 Juli 2016, perilaku Hilma normal seperti bocah pada umumnya. Hilma tampak sumringah saat diberi permen oleh warga dengan kondisi terus digendong oleh sang ibu, Liha Suryatin.

Liha mengaku sengaja terus menggendong Hilma karena jika dilepaskan, dia akan kembali melakukan kebiasaanya mengonsumsi barang yang tidak layak untuk dikonsumsi tersebut.

"Kadang-kadang masih suka nyuri-nyuri makan pasir. Makanya harus selalu dijaga, digendong terus supaya tidak lepas," tutur Liha.

Tak hanya memakan bahan bangunan, Hilma juga kerap mengonsumsi barang lainnya seperti minyak kayu putih, bahkan bedak bayi. Menurut Liha, kebiasaan aneh telah terjadi sejak Hilma berusia setahun.

"Saya juga tidak tahu kenapa bisa konsumsi barang-barang itu.Saya kira hal yang wajar, soalnya anak kecil suka makan segala yang ada di sekitarnya," ucap Liha.

Ayah Hilma, Yana (36) mengatakan, kebiasaan aneh Hilma bermula seusai anaknya dirawat di rumah sakit karena demam. Setelah sembuh, Hilma kerap memakan pasir atau remah-remah dinding di rumahnya.

Kini, Yana mencoba menghentikan kebiasaan aneh Hilma. Dia khawatir, kondisi anaknya memburuk karena mengonsumsi bahan bangunan.

"Sebenarnya makan nasi doyan juga. Asal jangan diingatkan makan pasir dia juga lupa. Makanya, sekarang sedikit demi sedikit kami usahakan agar Hilma lupa kebiasaanya," ucap Yana.

Menurut Yana, anaknya rutin menjalani pemeriksaan rutin di Pos Pelayanan Terpadu di kampungnya. Sejauh ini, kondisi anaknya sehat dan tidak ada keluhan akibat makanan yang dikonsumsinya.

"Sudah diperiksakan juga ke Puskesmas dan kondisinya baik-baik saja," kata Yana.

Sementara itu, ditemui terpisah, Kepala Puskesmas Cibereum, Kota Tasikmala Titin Hajari mengatakan, Hilma sudah diperiksa intensif di Puskesmas.

Berdasarkan pemeriksaan, Hilma dalam kondisi sehat. Pihak Puskesmas pun sempat akan merujuk Hilma agar menjalani tes laboratorium untuk memastikan kondisi kesehatan Hilma. Namun, keluarga menolak dengan alasan Hilma sudah berhenti mengonsumsi bahan bangunan.

"Pemeriksaan sudah kami lakukan. Di usianya, berat badan dan tinggi badannya normal. Selain di Puskesmas, pemeriksaan bulanan juga dilakukan. Tidak ada kelainan apapun. Kalau sakit hanya panas dan demam. Keluarganya juga tidak pernah melapor kalau anaknya mengonsumsi makanan yang tak lazim, " kata Titin.

Menurut Titin, perilaku tidak lazim Hilma memang rentan terjadi di usia balita. Usia satu hingga dua tahun merupakan fase oral anak sehingga dibutuhkan pengawasan dari orang tua supaya tidak memakan barang-barang yang tidak layak dikonsumsi.

"Pasir itu bukan makanan yang bisa dicerna. Kami tidak bisa melakukan tindakan karena orang tua menyatakan aktivitas Hilma mengonsumsi pasir sudah berhenti," ucap Titin.***

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...