Tuesday, July 19, 2016

Cuma Diminta Bawa Ubi Rebus

Tanpa Atribut Aneh: Ratusan pelajar SMA 1 Sangatta Utara mengikuti PLS di aula utama sekolah. Kegiatan ini akan digelar tiga hari dan tanpa atribut aneh, selain papan nama pengenal dan membawa bekal berupa umbi-umbian rebus.

SANGATTA – Senin (18/7) merupakan hari pertama sekolah bagi ribuan anak didik dari tingkat TK hingga SMA/SMK di Kutim. Tiap sekolah tentunya melaksanakan masa persiapan untuk peserta didik baru, yang kali ini disebut Pembinaan Lingkungan Sekolah (PLS). Berbeda dengan Masa Orientasi Siswa (MOS) terdahulu, PLS lebih menekankan pengenalan sekolah, termasuk program unggulan, aturan hingga ekstrakurikuler.

Di SMA 1 Sangatta Utara, sebanyak 380 pelajar baru mengikuti kegiatan PLS yang digelar hingga Rabu (20/7). Menurut Kepala SMA 1 Sangatta Utara Hasbi didampingi Khoiril selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, pada PLS, kegiatan lebih banyak dilakukan di ruang kelas dan aula.

"Untuk penanggungjawabnya adalah para wali kelas dan untuk mengoordinasi kegiatan, dibantu pengurus OSIS," ucapnya.

Pada PLS, sekolah juga mengundang pemateri tamu dari BNK serta Satlantas Polres Kutim. Pemateri itu memberikan paparan tentang bahaya narkoba dan tertib berlalu lintas. "Syarat masuk sekolah ini, calon pelajar harus lolos tes narkoba. Ini penting, karena narkoba tidak boleh ada di lingkungan sekolah. Selain itu, karena banyak pelajar yang memakai motor, jadi harus memahami aturan dalam berkendara," jelasnya.

Terkait atribut aneh, diakui Khoiril sudah ditiadakan. Pelajar baru hanya mengenakan baju SMP lengkap tanpa embel-embel lain, semisal pita rambut atau pernak-pernik lain. Hanya papan nama untuk pengenalan. Perlengkapan yang dibawa juga tidak ada yang aneh. Peserta PLS hanya diwajibkan membawa bekal yang bisa dimakan di sela-sela kegiatan.

"Tidak ada yang sulit. Kalaupun tidak bawa, misalnya makanan atau papan nama tertinggal, tidak ada masalah," ungkapnya.

Siti Rahma, seorang peserta PLS di SMA 1 Sangatta Utara mengaku senang. Terlebih, tidak ada persyaratan yang menyulitkan dibawa. Selain itu, pengurus OSIS dalam kelompoknya juga tergolong baik dan siap membantu bila ada kesulitan.

"Paling hanya membawa bekal, misalnya hari ini ubi jalar rebus, sedangkan hari kedua kentang rebus. Itu saja, selebihnya sangat menarik," ujar pelajar berkerudung asal MTS Nurul Hikmah itu.

Ditambahkan Hasbi, tahun ini SMA 1 Sangatta Utara menambah jumlah pelajar baru. Idealnya memang hanya untuk 320 pelajar dengan jumlah kelas 10 unit. Namun karena banyaknya peminat, keputusan menerima 380 pelajar harus diambil. (*/dns/ica/k11)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...