Tuesday, July 19, 2016

Alasan Pemerintah Dinilai Aneh

MINTA DIFASILITASI: Suasana pertemuan antara jajaran APJTWL dan anggota DPRD Bontang.

BONTANG –Wacana penutupan Beras Basah mendapat tentangan dari Asosiasi Penyedia Jasa Transportasi Wisata Laut (APJTWL) Bontang. Jika hal itu dilakukan, setidaknya ada 100 kepala keluarga (KK) yang bakal kehilangan sumber pemasukan.

Kemarin, jajaran APJTWL mendatangi DPRD Bontang. Mereka meminta dukungan kepada legislator agar rencana itu dibatalkan.  

Selama beroperasi, APJTWL merasa tidak pernah mengganggu jalur masuk dan keluar kapal dari kawasan PT Badak LNG. Pun dengan kecelakaan kapal antara pengangkut wisatawan dan tanker rekanan perusahaan tersebut.

"Kami juga bisa mencari jalur lain yang lebih aman. Semua bisa jalan bersama-sama," kata Bilhogen, Ketua APJTWL Bontang.

Sementara Muhammad Ali, salah seorang nelayan menuturkan, alasan yang diutarakan Pemkot Bontang terkesan aneh. Sedangkan masalah sampah, bisa dicarikan solusi sehingga tidak ada yang membuang ke laut.

"Tidak mudah untuk mencari sumber penghasilan baru. Anak-anak kami juga masih sekolah," tambah Abdul Gani, anggota APJTWL.

Diketahui, Pemkot Bontang ingin menutup Beras Basah karena dianggap berbahaya bagi jalur kapal besar. Terlebih lagi jika proyek pembangunan kilang minyak rampung, akan semakin banyak kapal yang lalu lalang.

Selain itu, Pulau Beras Basah tidak menyumbang pendapatan asli daerah (PAD). Padahal, jumlah pengunjung selalu membeludak, terutama jika akhir pekan dan liburan. Sempat ada keinginan dari pemerintah untuk membenahi pulau itu. Salah satunya dengan menata para pedagang agar tidak kumuh. (edw/ica/k11)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...