Kutu air dan gatal-gatal juga dikisahkan oleh Yuni Istiyani. Sebenarnya gatal-gatal di kaki ini sudah lebih dari tiga hari. Lagi-lagi anak kecil yang menjadi korban paling parah.
"Anak saya tiga. Sakit semua. Yang paling parah yang terkecil. Saya obati dengan obat warung sekedarnya saja," kata Yuni.
Keluhan kutu air dan gatal-gatal ini ditanggapi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Agus Harmunanto. Ia mengaku sudah menerima informasi jika warga terdampak banjir di Kecamatan Genuk, terserang berbagai penyakit.
"Tapi, peran saya itu hanya koordinator. Jika ada kendala atau warga butuh bantuan apa, saya teruskan ke instansi yang menanganinya. Seperti keluhan penyakit yang dialami warga, itu saya teruskan ke Dinas Kesehatan (Dinkes)," kata Agus.
Menurutnya, pemerintah Kota Semarang sudah bertindak. Mereka sudah membagikan selimut juga bantal, pembuatan dapur umum, distribusi mi instan dan bahan pangan lain.
"Jadi sudah ada pembagian tugas masing-masing. Tidak semua keluhan warga terkena banjir bisa kami tangani," kata Agus.
Nah, ini gatal dan kutu air. Bisakah diobati dengan bantal dan selimut?
No comments:
Post a Comment