Sepakbola.com – Manchester United dan Sevilla akan bertemu di Ramon Sanchez Pizjuan untuk leg pertama 16 besar Liga Champions pada Kamis (22/2) dini hari WIB. Ini akan menjadi pertandingan yang menarik dan sengit.
Secara materi mungkin Manchester United lebih unggul, tetapi melihat situasi saat ini Setan Merah mungkin bisa bisa tumbang pada leg pertama ini. Apa saja faktornya? Berikut lima ulasannya.
5. Pertandingan terakhir masing-masing
Sevilla baru saja mendapat tiga kemenangan berturut-turut, serta tiket final Copa del Rey. Itu akan membakar semangat tim. Sevilla mengalahkan Atletico Madrid di semifinal Copa del Rey dan dampaknya terasa beberapa pekan terakhir.
Manchester United sendiri mendapat dua kekalahan dari lima pertandingan terakhir. Kekalahan tersebut kekalahan yang cukup memalukan, pertama 2-0 melawan Tottenham dan kedua lebih menyakitkan dua minggu kemudian, mereka tumbang di tangan Newcastle.
Ini musim aneh United, performa mereka naik-turun secara drastis. Ini bukan mental yang baik di babak knockout Liga Champions.
4. Sevilla bermain menyerang
Sevilla terkenal dengan gaya bermain menyerangnya dan musim ini masih seperti itu. Mereka memainkan sepakbola yang menarik dengan penyerang Pablo Sarabia, Wissam Ben Yedder, Luis Muriel, Nolito dan Franco Vazquez.
Yedder adalah pencetak gol terbanyak Sevilla di Eropa musim ini dengan enam gol dan merupakan salah satu pencetak skor tertinggi sepanjang fase grup. Sarabia juga dalam performa apik, dia mencetak lima gol dan empat assist dari delapan pertandingan terakhirnya. Vazquez dan Ever Banega juga menunjukkan kreativitas mereka, sementara Nolito bermian lebih rutin.
Tim menyerang melawan tim bertahan yang beberapa pekan terakhir pertahanannya banyak dikritik bisa menjadi tontonan yang aneh. Bek utama United, Phil Jones dan Chris Smalling tampil tak maksimal baru-baru ini.
3. Ramon Sanchez Pizjuan
Kadang-kadang berkunjung ke Sevilla menjadi laga yang sulit bagi tim-tim La Liga. Atmosfer, kebisingan, dekatnya penonton ke lapangan membuat mimpi buruk untuk lawan mereka.
Musim ini mereka belum pernah kalah di kandang di Liga Champions. Merek bahkan mencatatkan kemenangan apik, mereka come back melawan Liverpool – tertinggal 3-0 dan menyamakan kedudukan 3-3.
Musim ini mereka hanya kalah sekali di kandang, dari rival beratnya Real Betis. Rekor kandang Sevilla juga apik di Liga Champions, 72% dan itu tertinggi kedua setelah Real Madrid, (73%).
2. Teka-teki Pogba
Game changer Manchester United, Paul Pogba. Pemain termahal dunia musim lalu dan punya bakat yang fantastis. Dia dianggap memberikan angin segar pada Manchester United, tetapi belakangan ini dia dikabarkan bersiteru dengan Mourinho. Mourinho membantahnya, tetapi dua kali tidak dimainkan bukan karena cedera menimbulkan tanda tanya.
Masalah yang terjadi dikabarkan karena ketidaksenangan Pogba pada peran yang dia dapat karena memberikan dia kewajiban untuk bertahan lebih dalam. Pogba diyakini lebih senang dengan formasi tiga gelandang, tetapi Mourinho menggunakan dua gelandang – dia berduet dengan Nemanja Matic.
1. Sevilla temukan identitas baru bersama Vincenzo Montella
Montella mengambil alih Sevilla pada bulan Desember dan dia punya tugas yang berat. Entah bagaimana tim dengan gaya serangan balik yang dibangun Unai Emery hancur lebur ditangan Jorge Sampaoli dan tenggelam di bawah Eduardo Berizzo. Montella harus mulai dari nol dan tampaknya menemukan jati diri setelah kekalahan melawna Real Betis.
Montella pertama mengidentifikasi pemainnya usai ada percekcokan di tim, dia memilih pemain yang percaya padanya dan layak diberikan kepercayaan. Hasilnya banyak pemain Sevilla yang meningkat drastis di bawah Montella seperti Sarabia, Correa dan Nolito.
Montella juga mendatangkan pemain yang tepat, Clement Lenglet pada bulan Januari membuat pertahanan Sevilla semakin klop. Kemenangan dua leg atas Atletico contoh sempurna performa bek baru mereka tersebut. (Sumber: sportskeeda.com)
Penulis: Ricky Sulastomo/Editor: Avandi Wiradinata
No comments:
Post a Comment