Laporan Wartawan Tribun Lampung Andreas Heru Jatmiko
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Endik Siswoko (38), orangtua bayi di bawah lima tahun (balita) yang tewas terseret arus parit di dekat rumahnya mengatakan, ada kejadian yang tidak biasa sebelum musibah tersebut terjadi.
Pada Rabu (10/1/2018) sekitar pukul 07.00, Bintang masih bermain game di handphone ayahnya.
Baca: Sudah Lima Nyawa Anak dan Balita Melayang Saat Asyik Mandi Air Hujan
Ketika mengetahui ayahnya akan berangkat kerja, handphone tersebut dikembalikan namun ia meminta dibelikan kuota internet.
"Saat handphone dikembalikan ke saya, dia cium tangan saya dan itu ciuman terakhir Bintang ke saya. Seperti salam perpisahan," ujar Endik terbata-bata, Kamis (11/1/2018).
Endik mengaku bahwa tidak mempunyai firasat apapun ketika ada di rumah. Dan tidak pernah berpikir aneh-aneh tentang Bintang. Namun yang mempunyai firasat tersebut justru kakeknya.
"Saya dan istri nggak pernah punya firasat apapun dan nggak mikir apa-apa. Hanya yang punya firasat itu Mbahnya, punya perasaan nggak enak aja. Tapi nggak sangka kalau kejadian seperti ini," ungkap Endik.
Baca: Balita Hanyut di Kemiling Ternyata Baru Pertama Kali Hujan-hujanan
Eva mengatakan, masih terbayang wajah Bintang, baik di kamar, di dapur dan di setiap sudut rumah.
"Saya masih teringat dan terngiang-ngiang di setiap sudut rumah masih ada Adek (Bintang), bahkan menatap fotonya saja saya nggak kuat. Dia anak pintar, baik, dan berani," kata Eva.
Eva menambahkan, saat tahun baru, Bintang meminta jalan-jalan ke Transmart dan Robinson.
"Jadi kemarin pas tahun baru dia ngajak ke Transmart di sana main bom-bom car bahkan ingin naik Roller Coaster, tapi kan nggak cukup tingginya. Jadi itu ternyata tahun baru terakhir kami bersama," ujar Eva sambil menitikan air mata.(*)
No comments:
Post a Comment